Transmigrasi Bella|| 28.

24.6K 792 1
                                    

Hallo, kalian masih antusias gak nungguin cerita ini up??

🎶

Vara masuk ke dalam rumahnya dan ia mendapati Cllara yang sedang berdiri di samping sofa, entah mengapa ibunya itu berdiri bukannya duduk.

Vara sedikit berlari ke arah ibunya lalu memeluk erat sang ibu. "Mama.. tau gak?" Tanyanya, ya jelas Cllara tidak tau apa yang akan di katakan oleh Vara.

"Tau apa?? Kelihatannya kamu sedih ya? Lagi sedih?? Atau patah hati nih??" Ucap Cllara balik bertanya kepada putrinya, Vara mendongak menatap wajah ibunya sekilas "Sedihh, masa Della jauhin aku maa.. " keluhnya jujur sekarang ia merasa kesepian di sekolah.

"Loh kenapa gitu? Kamu punya salah mungkin, makanya dia ngejauhin kamu?"

"Gara-gara bang Varen, maa. Waktu di pesta Genta dia ceburin Della ke kolam sampai penyakit sesaknya Della kambuh. Tapi itu kan salah bang Varen kenapa dia jauhin aku??" Rengek Vara menghentak-hentakkan kakinya seperti anak kecil, ia sangat senang bermanja-manja dengan ibunya.

"Ngadu lo?!"

Suara berat itu mengalihkan fokus Vara dan Cllara kini mereka menatap Varen yang berdiri bersilang dada di ambang pintu.

"Ih, ini semua emang gara-gara elo!!" Sahut Vara, tak peduli dengan tatapan tajam abangnya.

Varen berdecih "Cih, lo sedih-sedih di sini. Tapi lo gak tahu kan kalo Della lagi seneng-seneng sama Arlad??"

"Apaan sih lo sok tau!"

"Iya emang gue tau, lonya aja yang tolol"

Cllara menghelan nafas pelan "udah-udah kalian gak usah berantem, gak baik loh"

Varen melirik sekilas ke arah ibunya itu "really, mama peduli?" Ketusnya lalu berlalu menuju kamarnya di lantai atas meninggalkan Vara dan Cllara yang terdiam.

Vara beralih menatap ibunya, mata Cllara berkaca-kaca lalu tetes demi tetes air mata mengalir begitu saja. "Mama, jangan dengerin omongan dia ya?" Ucap Vara menghapus air mata ibunya.

Cllara mengangguk "gapapa kok" Vara mengajak Cllara untuk duduk di sofa karena ia ingin lanjut bercerita kepada ibunya.

"Tadi, ada yang nungguin aku mah di halte"

"Kamu kan bawa mobil, terus kenapa di tungguin?" Tanya Cllara.

"Enggak tahu, dia bilang tetangga kita di singapura. Waktu itu gak sempet kenalan katanya makanya dia minta kenalan sekarang" perjelas Vara ia juga bingung bagaimana konsep dari pertemuannya dengan gadis itu.

"Aneh banget cerita kamu" sahut Cllara.

"Ciri-ciri orangnya seperti apa?? Kamu tau namanya?" Lanjut Cllara bertanya.

"Rambutnya sepinggang warnanya hitam pekat, kulitnya putih bersih. Oh iya, dia punya tato tato kepala elang kecil di leher bagian kirinya" seingat Vara sih begitu, selebihnya author juga tidak tahu menau.

Deng.

"Tato kepala elang kecil di leher bagian kiri?? Apa ini kebetulan?" Batin Cllara berusaha menepis pikiran negatifnya.

Transmigrasi Bella  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang