Vara terbangun di sebuah ruangan yang gelap, ia tak tau di mana lokasinya saat ini. Ingin sekali Vara berteriak tapi ia yakin itu takkan ada gunanya saat ini.Tiba-tiba ada seorang pria yang muncul dari kegelapan "Jangan berisik dan lihat ini" ujar pria itu memberikan Vara sebuah ponsel yang sudah berisi vidio.
Vidio yang harus Vara tonton saat ini "Perasaan dari tadi gue diem, kok di bilang berisik?"
Pria itu mendengus "Jangan nyahut! Diem!" Uajrnya lalu pergi, Vara yang penasaran dengan vidio itu lantas mulai menontonnya.
Yang pertama ia lihat adalah wajah Cllara, apa penculikannya ada sangkut pautnya dengan Cllara?? Ah, Vara enggan berfikir keras soal hal itu.
"Hai gadis manis, aku yakin kamu tidak dengan mudah melupakan mamamu ini. Hahha" terlihat jelas bahwa Cllara sedang tertawa di sana.
"Aku hanya ingin kau menonton vidio ini sampai selesai, setelah itu kau boleh pergi kemanapun yang kau inginkan!" Ujar Cllara yang mulai menghilang dari layar.
Kini terlihat sebuah Vidio yang berisikan, seorang maid tengah membuat kopi hangat. Tunggu, bukan hanya kopi?!! Maid itu juga menambahkan sesuatu di dalam minuman yang tengah ia buat.
Sebuah bubuk berwarna puting asing, Vara menyeringit berusaha menafsir bubuk apa itu & apa yang akan terjadi setelahnya.
Dan tiba-tiba Vidio itu terhenti, kini kembali menampakkan Cllara yang tersenyum smirik. "Kau bukan gadis bodoh?! Pasti kau tau itu racun, iya'kan??"
"Aku hanya ingin satu, jauhi Bella! Benci dia sebenci-bencinya! Jika tidak nyawa Zergan gak akan selamat setelah meminum kopi itu!!" Ancamnya dengan tawa menyeringai.
Seketika raut wajah Vara sudah tak karuan keringat dingin mulai bercucuran di pelipisnya, bagaimana ini? Nyawa ayahnya dalam bahaya jika terus bersama dengan gadis gila itu.
"Jauhi dia, dan kamu harus ada di pihak ku? Setuju atau minuman itu adalah minuman trakhir papamu!!" Seketika terlihat pengaturan waktu dalam 5 detik di layar, itu artinya ia harus menjawab sebelum 5 detik berakhir.
"Setuju!!" Ujar Vara cepat, dan ponsel yang ia bawa langsung di rampas oleh pria yang memberikannya tadi.
Klek.
Lampu ruangan itu menyala, pria yang ada dihadapannya segera melepas ikatan tangan dan juga kaki Vara agar gadis itu bisa pergi.
"Sana pergi, kamu sudah tidak saya perlukan" usir pria itu dengan nada ketus. Vara memutar bolamatanya malas "Dih, jadi penculik gini banget?!" Ujar Vara lalu berlari keluar dari ruangan tersebut.
Air mata Vara menetes setetes demi setetes, ia takut hidup Zergan akan dalam bahaya jika terus bersama Cllara apalagi mereka berada sangat jauh dari sini.
Ingin rasanya Vara membunuh Cllara dengan cara membuangnya di kandang macan saat ini juga.
Rasa cemas dan kebenciannya bercampur menjadi satu. Andai Varen mengetahui semua ini, laki-laki itu takkan berpihak pada Cllara.
Sial, bagaimana cara ia menyadarkan abangnya itu. Bahwa Cllara yang ia sayangi lah yang sebenarnya jahat, bahkan perempuan itu tak segan ingin meracuni Zergan.
Kini Vara hanya bisa mengikuti alur yang tengah di buat Cllara, mengikuti perintahnya yang harus menjauhi Bella dan seolah-olah membencinya.
Sulit? Iya!!.. karena Vara tidak mungkin membenci ibu kandungnya bukan?! Ah, dunia sangat rumit untuk Vara, jika ini tidak menyangkut nyawa ayahnya ia enggan mengikuti perintah Cllara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Bella [END]
Teen Fiction⚠️cerita ini hanya di publish di lapak @Rhea_margareth, jika kalian menemukan cerita dengan alur seperti ini di lapak orang lain berarti itu plagiat‼️ "Weh!! njenggg!! mati guee.. " Seorang gadis berusia 20 tahun yang bernama Bella, yang menaglami k...