Transmigrasi Bella|| 13.

49.1K 1.6K 4
                                    

Ohayoo gimana nih kabar kalian semua?! Masih mau ngawal cerita ini?? Uthor lagi nulis cerita Grazeo juga jadi mohon bersabar !!

Selamat Membaca!!

¤
¤
¤
¤
¤

Di sebuah mansion yang mewah terlihat dua orang remaja yang sedang beradu bacot di garasi mobil karena memperebutkan kendaraan untuk pergi ke sekolah, kedua remaja laki-laki dan perempuan itu adalah Varen dan Vara yang sudah menginjak usia 18 tahun.

"Lo itu lebih tua harusnya ngalah!! Mobil itu gue yang pake!!" Seru Vara yang merasa jengkel dengan kakaknya yang tak mau mengalah. Namun Varen takkan menyerah sebelum mobil itu menjadi miliknya.

Varen mendengus "lo lebih muda harusnya lo bisa ngertiin abang lo!! Jadi adek banyak tingkah lo!!" Ketus Varen.

"Lo ya!! Jangan belagu jadi abang!!" Ujar Vara denga nada tinggi.

"Taii.. bang Varen monyet uuu.. geliy" sambung Vara dengan gaya alaynya membuat Varen berdecih.

Cllara yang muak dengan kelakuan kedua remaja di hadapnnya langsung berteriak dengan nada tinggi sebari berkacak pingang.

"DIEM!!" teriakan Cllara mampu membuat kedua remaja itu menunduk menatap ke arah ibunya itu.

"Anak siapa sih ribut mulu" ujar Cllara sebal.

"Anak mama Cllara" ujar Varen dan Vara serempak. Cllara menggeleng-gelengkan kepalanya lelah.

"Sayangnya lo berdua anak nya gue! Yaitu Bella. Kalo anak nya Cllara mana ada kelakuannya prik begini" batin Cllara, tiba-tiba Zergan datang membuat kedua remaja itu semakin kicep dan menunduk, mereka tak berani dengan ayahnya itu.

"Kenapa kalian bertengkar? Karna mobil itu?" Tanya Zergan sebari menunjuk mobil itu dengan dagunya.

Kedua remaja itu hanya mengangguk "yasudah kalian bisa menggunakannya berdua bukan. Kenapa harus bertengkar" ujar Zergan lalu melirik Cllara sejenak, sialnya Cllara mengetahui hal itu.

"Apa kamu liat-liat ha-ah??!" Ketus Cllara ia tahu Zergan pasti menganggap sikap kedua anak itu menurun dari Cllara.

"Sudah cepat berangkat!!"

Varen dan Vara menyalimi tangan kedua orang tua mereka bergiliran lalu masuk ke dalam mobil, dan berangkat ke sekolah bersama ia tak mungkin membantah ucapan Zergan.

"Sayang, anak kamu ngeselin" cibir Cllara dalam pelukan Zergan, laki-laki itu terkekeh mendengar ucapan Cllara.

"Kamu lebih ngeselin, aku berangkat kekantor dulu. Kamu ke cafe di antar siapa?" Ucap Zergan. Cllara mempunyai sebuah Cafe yang bernama BellCafe, Zergan tak tahu apa alasan Cllara menamai Cafe itu dengan sebutan Bellcafe.

"Hmm, bawa motor aja sendiri gapapa" Cllara menyengir sudah lama ia tak mengendarai motor, apalagi bertemu dengan Erlang dan geng motornya itu.

Zergan hanya mengangguk tak mau istrinya merajuk.

Sedangkan di sekolah siswa dan siswi itu sedang terkagum-kagum dengan Varen dan Vara kedua remaja yang memang menjadi most wanted sekolah.

Varen keluar dari mobil lalu melemparkan kunci mobil itu kepada Vara, gadis itu tanpa ragu langsung menangkap kunci mobil yang di lemparkan oleh Varen.

"Sepulang sekolah lo yang nyetir" ujar Varen lalu melanggang pergi, Vara bisa melihat betapa berbinarnya mata para siswi-siswi lain ketika menatap ke arah Varen.

Jujur Vara juga terkagum-kagum dengan ketampanan abangnya namun kekesalannya lebih besar dari pada itu. Lagi pula siswi-siswi atau fans berat Varen tak mengetahui sikap prik laki-laki itu.

Vara berjalan lalu tak sengaja tertubruk dengan seorang gadis di lorong, Vara terjatuh karena gadis itu menabraknya saat berjalan sepertinya gadis itu kurang fokus karena Varen barusan lewat di hadapannya.

Bruk.

Vara menatap dari bawah sampai atas gadis itu terlihat culun dan biasa saja menurutnya dengan kuncir kuda di kepalanya membuat gadis itu terlihat sedikit konyol mungkin karna itu ia sering di bully, pikir Vara dengan segala kekesalannya pagi-pagi begini ia sudah merasa sial.

"Kalo jalan tuh liat-liat, jangan ngelamun lo!" Ujar Vara sebari berdiri dari jatuhnya, siswi-siswi yang ada di lorongpun menonton kejadian itu mereka harap Vara akan membully gadis itu habis-habisan.

Gadis itu menelan salivanya dengan susah payah, ia mengetahui yang ia tabrak adalah Vara Maybellya Anastasya saudara kembarnya Varen.

"m-maaf, aku gak sengaja" ucap gadis itu dengan nada yang gemetar begitu juga tubuhnya yang ikut bergetar.

Vara mendengus sebal "lo naksir ya sama abang gue!?" Satu pertanyaan Vara membuat gadis itu menunduk tak berani menjawab.

Vara mengangkat dagu gadis itu menggunakan telunjuknya agar gadis di hadapannya itu tidak menunduk.

"Jawab aja sejujur-jujurnya kalo engga, habis lo sama gue!" Ketus Vara semakin membuat gadis itu ketakutan ia tak mau di bully oleh Vara.

"I-iya" hanya itu yang di katakannya, Vara pun menghembuskan nafasnya pelan. "Jadi lo suka sama abang gue!?" Tanyanya sekali lagi memastikan.

Ucapan Vara hanya di angguki oleh gadis itu. "Baiklah, nama lo siapa? Gue Vara, Vara Mybella Anastasya" ujar Vara sebari mengulurkan tangannya, gadis itu menjabat tangan Vara dengan ragu.

"Kenalin aku Aquena Della Puspita Gandari, kamu bisa panggil aku Della" setelah mengambil nafas panjang gadis itu memperkenalkan dirinya.

Vara mengangguk "bell istirahat cari gue di kelas, lo pasti taukan kelas gue" Della mengangguk, Vara pergi dari sana tanpa mempedulikan tatapan para siswi di lorong itu.

Della juga bergegas pergi ke dalam kelasnya.
"Cih, kok ga jadi di bully" ucap salah satu siswi merasa kecewa dengan adegan di hadapannya tadi.

"Vara terlalu baik buat ngebully orang, tapi gue yakin Varen bakal bully dia habis-habisan kalo berani nyatain perasaannya secara terang-terangan" ujar satu siswi lain.

"Gimana kalo kita buat Varen ngebully dia?"

"Setuju" kedua siswi yang berbincang itu berjabat tangan dengan gembira, mereka adalah Fani dan Tamara fans Varen garis keras.

Guys maaf kali ini chapternya agak pendek tapi tenang aja, chapter berikutnya bakal uthor usahain panjang dan segera di up, jangan lupa vote dan komen sory morey kalo banyak typo bertebaran

23.7.23💋

Transmigrasi Bella  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang