Transmigrasi Bella|| 36

19.2K 692 36
                                    


Arlad:

Anda
Hallo ar!! Bisa antar aku gak sepulang sekolah??

Arlad
Bisa, nanti gue samperin ke kelas.

Tunggu di kelas aja, okey?

Anda
Okeyy, makasih ya!!

Maaf ngerepotin.

Arlad
Ga repot sama sekali, gue seneng kalo lo mau mengandalkan gue di segala situasi.

Anda
Sekali lagi makasih

Arlad
Oke.

Della terlihat sangat senang Arlad mau mengantarnya, dengan ini ia bisa menjauhi Varen.

Ia malas, sungguh malas! Jika harus berurusan dengan Varen. Varen adalah laki-laki yang harus ia hindari di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.

"DELLA!! nanti lo piket nyapu ya?! Gue capek nihh piket teross" keluh Prita.

"Baru juga piket sehari" sahut Della.

"Plis lah ya?! Gue bayar deh gantiin gue piket hari ini. Gimana?" Tawar Prita ia sungguh lelah jika harus piket.

"Agar silatturahmi tidak terputus adakah seratus?" Canda Della di iringi kekehan kecil, namun Prita menganggapnya serius.

Ia mengambil selembar uang berwarana merah lalu memberikannya kepada Della "lunas! Gue pergi ya?" Ucap Prita sebelum berlari keluar dari kelas.

"Oy!! Aku bercanda!!"

"Gue serius hehe" sahut Prita tanpa menoleh.

Della menghelan nafas kasar ia menerima uang yang di berikan Prita karena gadis itu main pergi saja.

Jam pelajaran telah berakhir, Della harus melakukan kewajibannya untuk piket kelas, jadi ia bergegas mengambil sapu untuk menyapu ruang kelas.

5 menit berlalu, Della tinggal membereskan meja dan kursi serta membersihkan papan tulis.

"Bidadari?" Ujar Arlad dari jendela kelas, melambai-lambai ke arah Della, tentu Della membalas lambaian tangan laki-laki itu.

Della tersenyum gembira ternyata Arlad benar-benar serius mau mengantarnya. "Tunggu sebentar ya? Aku mau beresin meja-meja ini"

Arlad tersenyum kecil lalu mengangguk, ia menunggu di depan pintu.

Seperti apa yang Varen katakan tadi jika Della tak pergi ke parkiran maka ia yang akan mencarinya ke dalam kelas.

"Gue udah lumutan nungguin lo di parkiran!" Ucap Varen dengan nada membentak.

Della menoleh memutarbola matanya malas menatap wajah Varen "yang nyuruh kamu nunggu siapa? Aku? Enggak 'kan?!!" Sahut Della.

Della cepat-cepat menyelesaikan pekerjaanya ia segera mengambil tas sekolahnya lalu pergi menarik tangan Arlad untuk ikut pergi.

"Orang baru akan selalu kalah dengan orang lama yang udah nempatin hatinya" kekeh Arlan menatap Varen sinis lalu menyetarakan langkahnya dengan Della.

Transmigrasi Bella  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang