Yuhuu guys cerita ini udah nyampe di chapter ke sebelas nihh!! Gimana kalian masih mau ngawal cerita ini gak?? Harus mauu donggg hehee :)
Aku harap kalian suka ya sama cerita ini walau rada gelo dan gak jelas.
Selamat Membaca!!
¤
¤
¤
¤
¤
¤
¤Usia kandungan Cllara sudah menginjak 9 bulan ia sudah mempersiapkan semua keperluannya saat melahirkan nanti.
Dari 4 bulan yang lalu hubungannya dan Zergan membaik mereka semakin dekat bahkan Zergan sudah tidak menggunakan bahasa formal kepada Cllara istrinya itu.
Perut Cllara juga lebih besar dari ukuran perut ibu hamil lainnya karena ada dua janin dalam perutnya.
Karena ukuran perutnya yang buncit ia sangat sulit untuk melakukan aktivitas apapun duduk dari ranjang saja ia tak mampu.
Siang ini Cllara hanya berbaring di ranjang sebari bermain ponsel.
"Eughh.. " lenguh Cllara saat merasakan tendangan kecil di perut buncitnya.
Cllara mengelus perutnya pelan "aduh, anak mama nendangnya jangan kenceng-kenceng ya?!" Tanpa ia sadari Zergan tengah berdiri di pintu memerhatikannya dengan tangan yang bersilang dada.
Zergan mendekat ke arah Cllara lalu duduk di pinggiran ranjang. "Sayang, jangan nakal-nakal ya. Kasihan mamanya kalo di tendang" ucap Zergan dengan tangannya yang mengelus perut Cllara, gadis itu tersenyum pada Zergan lalu meletakkan ponselnya di nakas yang berada di pinggiran ranjang.
"Ehmm.. Zer, eh maksudnya ka Zergan" ucap Cllara kikuk akhir-akhir ini ia memang belajar untuk lebih sopan kepada Zergan yang umurnya lebih tua dari Cllara.
"Iya hm, ada apa?" Tanya Zergan.
"Aku laper.. " Zergan mengangguk dan hendak pergi ke bawah untuk mengambil makanan, namun tangannya di genggam oleh Cllara.
"Ada apa ?" Tanya Zergan heran mengapa Cllara tak membiarkannya pergi.
"I-ikutt" mintanya, Cllara ingin ikut ke meja makan sudah lama ia makan di kamar di suapi oleh Zergan. Cllara ingin sekali makan di meja makan seperti dulu.
"Tapi ga baik buat keadaan kamu saat ini kalo turun naik tangga" ujar Zergan, namun Cllara menggeleng.
"Baiklah, tapi hati-hati okey?" Cllara yang mendengar itu mengangguk gembira. Lalu ia di bantu bangun oleh Zergan.
Cllara menuruni anak tangga dengan pelan tentu dengan bantuan Zergan juga.
"Pelan-pelan aja.. " ucap Zergan dengan raut wajah khawatir.
Cllara mengangguk dan sedikit memegangi pembatas tangga.
Drrt.. drrt
"Ka Zergan, angkat aja dulu telfon nya siapa tahu penting" ujar Cllara yang mendengar suara dering ponsel Zergan.
"Kamu diem dulu ya jangan turun" ucap Zergan yang mengingat mereka masih di atas tangga dan belum sampai di bawah.
![](https://img.wattpad.com/cover/345865040-288-k484779.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Bella [END]
Novela Juvenil⚠️cerita ini hanya di publish di lapak @Rhea_margareth, jika kalian menemukan cerita dengan alur seperti ini di lapak orang lain berarti itu plagiat‼️ "Weh!! njenggg!! mati guee.. " Seorang gadis berusia 20 tahun yang bernama Bella, yang menaglami k...