FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA!
HAPPY READING!
Monica berjalan dengan langkah cepatnya, saat semua sibuk mencari makanan untuk mengisi lambung mereka, Monic justru memilih pergi ke kelas Disyaa dengan penuh keantusiasan.
Mendapati Disyaa yang sedang duduk santai di bangku, Monica dengan cepat berlari ke arah gadis itu.
"Syaa! Gue punya kejutan buat lo!" seru Monic.
Disyaa sedikit terpelonjak, gadis itu menatap Monic dengan raut wajah bingung.
"Apa sih, Mon? Rame banget," cibir Disyaa.
"Lo harus liat ini!"
Monic menyodorkan sebuah boneka berbentuk seperti sebuah bola berwarna hijau muda, dengan kaki-kaki kecilnya berwarna kuning, dan ukiran mata yang lucu juga bentuk mulut yang menambah kesan imut boneka tersebut.
Ukuran boneka itu tidak besar, layaknya boneka dengan ukuran sedang pada umumnya, dihiasi tali sebagai tempat untuk menggantungkan boneka tersebut.
Awalnya, Disyaa hanya menatap biasa pada boneka itu, boneka yang Disyaa pikir tidak ada suatu keistimewaan baginya.
"Dari Arul, katanya buat lo," ucap Monic dengan senyum lebarnya.
Seperkian detik, Disyaa kaget dengan informasi itu, ia menatap Monic tak percaya, tapi Monic terus meyakinkan dirinya dengan suatu anggukan kepala berulangkali.
Sedikit ragu, Disyaa mengambil boneka itu, menatapnya cukup lama dengan binar mata penuh tanda tanya. Kemudian beralih melirik Monica.
"Lo serius, Mon?" tanya Disyaa.
"Iya, Arul sendiri yang nitip sama gue," jelas Monic.
Sama sekali tak ada kebohongan melalui raut wajah Monica. Namun, Disyaa tak menyimpulkan suatu kebenaran yang Monica sampaikan dengan cepat, gadis itu terus menerka, pada kemungkinan-kemungkinan yang ada, tentang mengapa Arul harus memberikannya boneka ini.
"Lo gak bercanda kan, Mon?" Disyaa kembali bertanya.
"Enggak, Syaa! Lo liat gue bercanda emangnya?" Monica menunjuk wajahnya yang kini sedang berekspresi datar.
"Tapi ngapain Arul ngasih ini ke gue, Mon?"
"Mungkin sebagai ucapan terima kasih atau apa gitu?" kata Monica.
Disyaa terdiam sejenak, gadis itu kembali mengingat tentang ulangan harian beberapa waktu lalu.
"Apa karena jawaban yang gue kasih?" tanya Disyaa pada dirinya sendiri yang jelas terdengar oleh Monica.
"Nah! Iya! Itu, Syaa!" Monic antusias menyetujui.
Disyaa mengerutkan keningnya, ia benar-benar masih dibuat tak mengerti dari apa yang sedang terjadi saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Selesai.
Teen Fiction[Completed] FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA! ............ Jatuh cinta itu tidak salah, hanya jatuh kepada siapa cintanya, itu yang kadang jadi masalah. "Ketika mencintaimu adalah suatu kesalahan besar yang selalu aku benarkan." Perihal cinta yang...