EXTRA PART

587 42 4
                                    

KANGEN GAK????

AKU KANGEN BANGET, BIASANYA TIAP MALEM NGETIK TENTANG KISAH ARUL DAN DISYAA, TAPI SEKARANG UDAH TAMAT:( AKHIRNYA MEMILIH UNTUK MEMBUAT EXTRA PART DEH WK

FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA!

HAPPY READING YA!

Dia sudah pergi, berulang kali kutekankan dalam diri, bahwa cinta yang paling jauh, adalah saat mencintai seseorang yang 'tak lagi berpijak di atas bumi, melainkan di bawahnya, di dalam tumpukan bentala dan hiasan bunga terakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia sudah pergi, berulang kali kutekankan dalam diri, bahwa cinta yang paling jauh, adalah saat mencintai seseorang yang 'tak lagi berpijak di atas bumi, melainkan di bawahnya, di dalam tumpukan bentala dan hiasan bunga terakhir. Kematian.

Malam ini 'tak seperti malam-malam biasanya. Rasanya hampa itu kembali menyerang, pada daksa yang baru saja dilanda duka cita di seminggu yang lalu.

Seorang remaja yang terbalut kaos putih oblong dengan celana selutut, menampakkan penampilan yang sepertinya siap untuk merebahkan diri di atas tempat tidur, dan menyambut bunga tidur indah setelahnya.

Namun, lain hal yang dilakukan oleh Arul, ia termangu, sudah sangat lama sejak pukul tujuh hingga malam hampir larut. Cowok itu hanya terduduk dengan segala isi kepala yang sulit ditenangkan. Bisik-bisik pada kejadian seminggu lalu berhasil membuatnya menjadi seperti sekarang. Banyak diamnya. Bahkan ia tak ingin bicara, pada beberapa orang yang memang tidak terlalu penting baginya, termasuk orang tuanya yang kini memperhatikan Arul di balik pintu kamar cowok itu.

Mama Arul memilih masuk, saat telah dibuat mengintip cukup lama di balik pintu. Wanita dengan piyama abu-abu itu melangkah, mendekati putra tunggalnya yang entah kenapa hanya diam sedari awal dia datang ke rumah ini bersama suaminya—mantan suami yang sudah balikan lagi.

Langkah wanita itu cukup ragu, tapi, koneksi batin seorang ibu seolah ikut merasakan keadaan yang memang tidak baik-baik saja pada apa yang dirasakan oleh putranya saat ini. Ia kemudian dengan gerak pelan, duduk di samping Arul yang kini tengah menatap langit malam melalui jendela kamarnya.

"Belum tidur?" Wanita itu membuka suara, sorot mata iba terpancar jelas, tatkala melihat putranya dari dekat dengan kondisi wajah murung dan lemas.

Arul bergeming. Tanpa mengalihkan pandangan ke sumber suara sedikitpun. Netranya terfokus pada gemintang yang berhambur banyak di langit sana, berharap ada sosok yang ia rindukan, berharap ada sosok yang sangat ingin ia peluk saat ini, meski hanya sebatas bayang semu saja, itu sudah cukup. Namun, naasnya lagi dan lagi semua itu menjadi suatu angan ketidakmungkinan. Yang sudah mati tidak akan pernah kembali, bukan?

"Mama buatin susu, ya?" tawarnya.

Tetap tidak ada jawaban. Meski begitu, sang mama memilih untuk tetap membuat susu hangat yang ia harap dapat sedikit menghangatkan suasana juga, antara dia dan putranya, juga antara Arul dan isi hatinya.

Hai, Selesai.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang