FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA!
HAPPY READING!
Tak banyak kata, tapi tindakannya selalu berhasil membuat aku semakin cinta -Disyaa Nazaleazura.
Ruangan serba abu itu memenuhi nuansa sekeliling Disyaa. Gadis itu membuka matanya pelan, kembali menyeimbangkan cahaya di sekelilingnya. Aroma obat-obatan yang menyerang masuk ke dalam hidungnya begitu menyengat.
Ia melirik sekeliling, dirinya bahkan tak menemukan siapapun selain hanya tirai-tirai ruangan yang mengelilingi tubuhnya di atas brankar. Nakas di sampingnya pun kosong, membuat Disyaa berpikir keras dimana dirinya saat ini usai lama tak sadarkan diri menurutnya.
"Lo bisa mikir gak sih hah?"
Disyaa mendengar suara yang tak asing baginya. Namun, itu bukan suara Arul, melainkan suara seorang Raka Dargana yang menurutnya sedang dikuasi emosi saat ini.
Disyaa yang hanya mampu terbaring tanpa berniat menghampiri sumber suara, akhirnya memilih mendengarkan perkataan berikutnya saja di balik tirai ruangannya.
"Gue gak sengaja, Ka," kata Arul dengan nadanya yang penuh sesal.
Dua cowok itu rupanya sedang sibuk beradu mulut di depan ruangan Disyaa.
"Gak sengaja lo bilang?" Raka tertawa miring, tawa itu mungkin tampak menyeramkan kali ini jika dilihat dengan netranya yang juga ikut melirik sinis pada Arul.
"Gak sengaja sampai pingsan dua kali? Maksud lo apa sih?" sentak Raka, nadanya tinggi, bahkan Disyaa juga dibuat kaget mendengarnya.
"Lo bisa gak sih jagain Disyaa?" todong Raka.
Mendengar itu, Arul tanpa berpikir panjang langsung menjawab ucapan Raka dengan mantap.
"Enggak. Gue gak bisa jaga dia, puas lo?" tegas Arul tepat di depan wajah Raka.
"Lo tau kalau dia gak akan aman sama gue, kenapa justru lo malah titipin dia ke gue sih?" protes Arul. Arul mengingat, bahwa kejadian ini utamanya adalah dari Raka.
Raka yang menyuruhnya membawa Disyaa pulang bersamanya, Raka juga yang menitipkan Disyaa pada cowok itu dengan alibi dia banyak urusan kali ini.
"Karena Disyaa itu cuma bisa bahagia sama lo!" tandas Raka.
Arul tersentak. Bahkan, saat penuturan itu ia dengar, dirinya tak benar-benar membuat Disyaa bahagia melalui perlakuannya. Bisa-bisanya seorang Disyaa Nazaleazura mengharapkan kebahagiaan dari sosok yang mungkin lebih pantas disebut sebagai sumber sakit hati di hidupnya.
Arul berdecak, membuang pandangan asal, ia mengurut keningnya yang tampak pusing, kemudian kembali menatap Raka dengan lekat.
"Terus menurut lo gue bahagia gitu sama Disyaa?" telak Arul yang jelas bisa dipahami oleh Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Selesai.
Teen Fiction[Completed] FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA! ............ Jatuh cinta itu tidak salah, hanya jatuh kepada siapa cintanya, itu yang kadang jadi masalah. "Ketika mencintaimu adalah suatu kesalahan besar yang selalu aku benarkan." Perihal cinta yang...