10|| Amarah Rahsya

4.3K 436 56
                                    



"Mau kemana? " Suara Athar hampir saja membuat Naura meloncat dari kursi tempatnya berpijak.

Naura sedang berusaha keluar dari jendela. Dia takut suara decit pintu akan membangunkan orang tuanya.

"Ish, ngagetin aja sih Thar? " sungut Naura.

"Kakak mau kemana? " Athar mengulangi pertanyaannya.

"Ngga usah banyak tanya, Rahsya dalam bahaya Thar" ucap Naura sambil meloncat dari jendela yang bisa di bilang agak tinggi itu.

"Kak tunggu" Athar mencoba menghentikannya, tapi terlambat. Naura sudah melesat pergi dengan mobilnya.

"Sial" Athar berlari ke kamarnya dan menghubungi seseorang

Rahsya baru saja sampaii di rumah. Sepulang dari rumah Naura , Rahsya sengaja mampir ke markas untuk mengetahui kondidi Valen.

Dia merebahkan dirinya di kasur, setelah membersihkan diri.
Sebuah panggilan masuk d ponselnya.

"Athar??" batin Rahsya "Tak biasanya dia telpon jam segini" batin Rahsya

"Bang , tolong kakak!" Athar tterdengar khawatr.

"Apa yang terjadi?"

"Sepertinya seseorang menjebak kak Naura dengan mengatakan abang dalam bahaya" Ucapan Athar membuat Rahsya emosi. Siapa yang berani melakuakan itu.

"tenang aja Thar, gue pasti bawa Naura pulang " seru Rahsya " Gue pastiin Naura baik-baik saja"

"Makasih bang"

"Thanks Thar" Rahsya mematikan sambungan teleponnya. Athar, meskipun baru berusia 9 tahun , tapi terkadang dia terlihat lebih dewasa dari usianya. Untuk saat ini dia mampu memahami situasi dengan cepat. 

BRAK

"Astagfiullah" Bara yang baru saja mau terpejam terlonajk kaget "Ngapain lo Sya?"

"Bang tolong lacak HP NAura" ucap Rahsya dengan wajah cemas. Bara tahu sesuatu sedang terjadi.

Bara beranjak dari tempat tidurnya. Menuju meja belajarnya. Tanpa banyak bicara dia mulai mengotak atik laptopnya.

"Dia baru saja sampai di gudang di dekat taman kota" terang Bara. Rahsya mengepalkan tangannya.

"Berapa jaraknya dari sini?" tanya Rahsya . Bara kembali sibuk dengan laptopnya.

"15 km lewat jalan samping kota, jarak terdekat dan jarang di lewati kendaraan"

"Berarti gue butuh waktu 9 menit untuk sampai dengan kecepatan 100 km/jam" ucap Rahsya cepat yg di angguki oleh Bara.

Jangan heran, kedua putra Rakha dan Mala ini selain tampan mereka juga dikarunai otak yang cerdas. Bara sudah dilatih menjadi hacker sjak kecil , berbeda dengan Rahsya yang lebih memilih menekuni bela diri. Dia menolak untuk belajar hacker seperti ayahnya.

"Kalo dalam waktu 15 menit gue belum kasih kabar, tolong hubungi Daffa" Rahsya berlari menuju motornya. 

"Hati -hati Sya" teriak Bara.

Sesuai arahan Bara, Rahsya melajukan kendaraan melewati jalan yang tunjukkan Bara. Dia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. 

"Tunggu gue Nau, lo pasti baik-baik saja" 

---

Naura berjalan kelua dari mobilnya. Dia berjalan menuju gudang. Ada sewdikit keraguan di hatinya, tapi keinginannya untuk menyelamatkan Rahsya lebih besar. Tempatnya sedikit gelap dan sepi. 

RIVALKU PARTNER HIDUPKU (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang