Bab 58. Waktu ...

2.7K 355 67
                                    

"Awalnya aku hanya ingin menjebakmu dengan foto! tapi kamu terlalu rupawan untuk di lepaskan begitu saja!" gadis itu menatap wajah Bara dengan pandangan yang tak bisa diartikan.

"Sekalian saja aku akan menggunakannya untuk membuatmu menikahiku! sungguh beruntungnya aku" gumamnya sambil mendekatkan wajahnya ke Bara. 

Dia terlalu mengagumi keindahan makhluk di hadapannya hingga tak menyadari seseorang berhasil menerobos masuk dan berdiri di ambang pintu. Menatap ke arah mereka dengan tersenyum.

Prok prok

"Ckk sepertinya saya salah masuk ruangan!" ucapnya santai

Clara  terkejut bukan main. "Siapa kamu?" pekiknya sambil beranjak dari posisinya.

"Kita sama, saya hanya rekan bisnis Tuan Eins!" ucapnya.

"Bagaimana kamu bisa masuk! Aku bahkan baru saja mengganti kodenya"

"Bukan hal yang sulit bagi saya! Clara Kusuma putri sulung keluarga Kusuma pemilik Hotel Kusuma Wijaya yang diambang kehancuran. Lalu dengan mencari investor cara kotor untuk menyelamatkan usaha Anda. Anda sangat hebat Nona ..."

"Siapa kamu sebenarnya? tidak usah ikut campur! Atau aku panggil security untuk menendang kamu dari sini!" Clara mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. "Cepat datang ada orang gila di sini?"

"Silakan saja, itu hanya kan mempermalukan Anda. berdua dengan seorang pria dan hendak melakukan hal yang tidak senonoh!" gadis itu menunjukkan sesuatu.

"Shit! bukannya aku sudah menyuruh penjaga untuk mematikan CCTV di ruangan ini" umpatnya kesal, saat gadis itu menunjukkan sebuah rekaman video.

"Sudah saya katakan bukan hal sulit bagi saya, ternasuk untuk mendapatkan video Anda dengan beberapa pria di club. Apakah Anda mau saya menunjukkannya?"

"STOP! Apa yang kamu inginkan? uang? "

Hahaha

Gadis itu tertawa. "Saya hanya ingin Tuan Eins"

"Cih ternyata kamu sama saja! bagaimana kalau kita bekerja sama!"

Hahaha 

Gadis itu kembali tertawa. "Saya tidak suka melakukan cara licik seperti itu, terlalu kampungan!"

Clara mengepalkan tangannya. Menatap tajam gadis bercelana jeans dan berjaket kulit di hadapannya itu.

"Tenang saja! Saya tak akan membocorkannya!" Gadis itu berjalan masuk dan duduk di samping Bara. "Sebentar lagi securiti yang Anda panggil akan datang! pilihan ada di tangan Anda. Masih ada waktu untuk membersihkan kekacauan ini!" gadis itu tersenyum simpul sambil melihat jam tangan miliknya dan mulai menghitung "tujuh, enam, lima, empat..."

Clara  buru-buru mengancingkan kembali kemeja Bara. Dia tersenyum kecut, rencananya gagal karena ulah gadis gila yang tak dia ketahui identitasnya itu.

"Permisi Nona! ada apa Anda memanggil kami? MAna orang gilanya?" 

"Dia sudah pergi!"jawabnya kesal.

"Kebetulan sekali Pak! bisa bantu membawa teman saya ke mobil? dia tak sadarkan diri karena mabuk!"

"Tentu saja Nona!" Security itu melakukannya setelah mendapat ijin dari Clara tentunya. Kedua security itu membopong tubuh Bara.

"Aku tahu pasti kamu sedang mengincar hal yang lebih besar dari uang bukan?" ucap Clara pada gadis itu  saat mereka perpapasan.

"Bukan urusan Anda Nona!" jawabnya sambil melenggang pergi.

"Sial!" Clara membanting pintu dengan keras. Rencananya gagal total. Kini usaha keluarganya sedang berada di ujung tanduk. Menunggu kehancuran. Dia tahu Bara takakan membiarkannya jika tahu rencana busuknya ini.

RIVALKU PARTNER HIDUPKU (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang