34// Black Iris

2.8K 381 39
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Naura!" Rahsya terlihat khawatir. Dia tak menemukan Naura di manapun. Dia mengambil ponselnya, berniat menghubungi Naura. Tapi sebuah pesan suara dari Rana membuatnya mengurungkan niatnya.

Brengsek lo Sya! apa yang udah lo lakuin! lo udah hancurin masa depan Naura! BRENGSEK!

"Apa yang udah gue lakuin ke lo Nau? Arghh" Rahsya mengacak rambutnya kasar. Dia bahkan tak mengingat apapun. Tapi dia tahu, dia sudah melakukan sesuatu pada gadis itu. Gadis yang sangat dicintainya. Kalau tidak, tak mungkin Naura pergi meninggalkannya.

"Gue memang brengsek! brengsek!" Rahsya menampar pipinya sendiri berkali-kali. "Maafin gue Nau! Lo pasti benci banget sama gue!" Rahsya menangis, merutuki kebodohannya.

Gue harus jelasin semua ke Naura, gue harus minta maaf! Gue bakal tanggung jawab!

Rahsya bersiap untuk pergi tapi sebuah email masuk. MAta Rahsya terbelalak.

---

Gue punya bukti perbuatan yang lo lakuin pada gadis itu

Turuti permintaan gue, atau gue sebarkan! Gue ngga main-main

---

"Brengsek!" Rahsya bingung harus melakukan apa. Rahsya memilih pulang ke rumah. Dia akan meminta bantuan Bara. Sebenarnya hal yang paling ditakuti Rahsya  adalah Naura. Dia tak bisa membayangkan bagaimana hancurnya gadis itu jika semua orang tahu kalau dia ...

Maafin gue Nau!

Rahsya melajukan motornya dengankecepatan tinggi  menuju rumahnya. Hingga dia tak menyadari, jika sejak tadi ada orang yang membuntuti dan mengamati gerak-geriknya.

"Kehancuran keluarga Danishwara sudah semakin dekat !" gumamnya sambil tersenyum. "Perlahan tapi pasti!"

***

Alea membelai lembut punggung Naura. Dia belum berhenti menangis sejak tadi.

"Kenapa ngga lo biarin gue hajar cowok brengsek itu tadi Nau!" Ujar Rana geram. Tangannya mengepal kencang.

Melihat Naura seperti itu membuat amarahnya memuncak.

---
"Ran jemput gue sekarang juga ... " Rana melihat Naura menangis dengan kondisi yang memprihatinkan. Dari panggilan video yang mereka lakukan, ia terlihat sangat berantakan.

"Di mana lo? Sharelock sekarang juga!" Rana tak perduli jam berapa sekarang. Dia akan menjemput Naura di manapun ia berada,.

Rana memicingkan mata, melihat lokasi yang di krim NAura. Tempat itu lumayan jauh.

RIVALKU PARTNER HIDUPKU (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang