Naura keluar dari kamar Rahsya dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya. Dia tidak menyadari seseorang sedang mengawasinya.
"Heh bocil, ngapain senyum-senyum sendiri?" Naura terkejut mendengar seseorang berbicara dengannya.
"Kak Bara?" Naura berlari memeluk Bara "Kapan kakak pulang?"
"Kemarin, kok baru kelihatan?"
"ekheem" Rahsya berniat menutup pintu kamarnya karena Naura kurang menutupnya rapat tadi.
"hati-hati kak, nanti ketularan panu"
"eh enak aja, gue ngga panuan ya ?" Naura tak terima
"Bilang aja cemburu kan lo , naura peluk gue" Bara malah mengkompori
"Enggak! ngapain?emang dia siapa gue"
"Yakin?" Bara terus saja meggoda Rahsya. Rahsya tampak kesal dia memilih masuk kembali ke kamarnya.
"Kak aku turun dulu ya, mau cari Momy"
"OK" Bara sudah menganggap Naura seperti adiknya sendiri. Bagaimana tidak , Mala sering membawanya ke rumah ini sejak bayi.
Naura bergegas berlari ke lanntai satu mencari keberadaan Mala. Dia menemukan Mala yag sedang menata meja makan. Mempersiapkan untuk makan malam nanti.
"mom, Naura bantu ya?"
"Ngga usah kmau duduk aja " Mala selalu memanjakan Naura. Tapi Naura suka diperlakukan seperti tuan putri. Dia membantu menata piring di meja makan.
"Gimana ama Rahsya, udah baikan?"
"Udah mom?" Ups Naur akeceplosan.
"tuh kan tadi pasti lagi berantem, momy tahu" ucap Mala sambil menyentil hidung Naura. "Ngga ada yang bisa kalian sembunyiin dari momy"
Naura dan Mala bersenda gurau di ruang Tv. Sambil menunggu Rahsya dan Bara turun. Tak berapa lama mereka turun.
"Ayo kita makan" Mala menggandeng tangan Naura ke meja makan.
"Dady mana mom?" Naura sedari tadi tidak berjumpa dengan Rakha.
"Lagi keluar kota"
"Mom buruan Rahsya lapar"
"Manja amat sih, lo kan bisa mabil sendiri"
"Ngga , rasanya beda, kalau di ambilin momy rasanya lebih enak, iyya ngga kak?"
"Heem " jawab Bara sambi mencomot tahu baso di depannya.
"Dih manja semua!"
"Lagian kenapa lo repot sih Nau?orang momy fine-fine aja"
"Ya kali lo besok kalo udah nikah masih mau di ambilin momy?"
"ya kalo itu beda lagi, kalo udah nikah istri aku lah yang ambilin" Rakha membela diri
"kasian banget istri lo nanti ya, punya suami manja"
"sssstttt, diem sekarang makan" Mala terpaksa memisahkan perdebatan mereka, sebenarnya Mala senang melihat mereka saat beradu argumen sperti itu, Lucu.
"Mom, Bara punya ide, kenapa ngga nikahin mereka berdua"
"APA" jawab Naura dan Rahsya bersamaan "NGGAAK!" ucap mereka lagi
"itu liat kan mom, mereka sehati, buktinya ngomong juga barengan"
"iya juga ya " jawab Mala matanya menerawang.
"Mom jangan ikut-ikutan abang deh"
"Tapi kalo dilihat-llihat kalian cocok loh, kalo kamu jadi sama Naura kan Naura disini jadi Momy bisa ketemu tiap hari" baru membayangkannya saja Mala sudah bahagia apalagi jika benar-benar teradi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVALKU PARTNER HIDUPKU (TERBIT)
Storie d'amoreBagaimana jika takdir mencatat janji yang terucap dari bibir polos seorang bocah. Kisah yang berawal dari janji yang hampir terlupakan.Ini kisah Rahsya dan Naura. Sepasang anak manusia yang tak pernah sejalan tapi harus bersatu dalam satu ikatan. Bu...