"Iya gue cemburu! gue ngga suka lo deket sama cowok manapun selain gue" Rahsya hanya bisa mengatakannya dalam hati. Melihat Nuara yang sedang tertawa bersama Ronald. Dia tak bisa melarang karena tak punya hak atas Naura. Status mereka hanya sahabat.
Percakapan mereka terlihat semakin asyik sampai Naura tak sadar jika tangan Ronald sudah bertengger di bahunya. Rahya yang melihat itu menggeram, dia mengepalkan tangannya. Entah mengapa dia tak suka melihat Naura disentuh pria lain.
"apa-apaan lo Sya" teriak Ronald saat Rahsya dengan kasar menepis tangan Ronald dari bahu Naura. Rahsya hanya diam. Dia meraih tangan Naura dan membawa nya pergi menjauh.
"LO apa-apain sih Sya" Naura mencoba melepaskan cekalan tangan Rasya. Tapi tak bisa , Rahsya mencengkramnya dengan sangat kuat. Sampai Naura meringis kesakitan. Rahsya membawanya ke taman belakang sekolah.
"Sya lepasin, lo nyakitin gue" teriaknya. Mendengar itu seketika Rahsya melepaskan cekalan tangannya.
Naura mengelus pergelangan tangannya yang terasa panas karena ulah Rahsya.
"Lo apa-apan bersikap kayak tadi" Naura merasa sedikit aneh dengan Rahsya.
"lo udah janji ngga pacaran tanpa ijin dari gue" Rahsya mengingatkan.
"gue ngga pacaran sama Ronald" sentak Naura
"tapi gue ngga suka lo deket-deket Ronald, dia itu..."
"Gue tahu dia playboy, gua juga ngga niat buat pacaran sama dia , gue cuma ngobrol"
"Tapi lo diem aja saat Ronald ngerangkul lo"
"TAdi gue..."
"Ngga pantas Nau, lo mau dianggap cewek ngga bener, yang dengan gampang di pegang-pegang cowok sembarangan"
Deg
Entah mengapa perkataan Rahsya membuat hatinya sakit.
"emang apa hak lo ngatur-ngatur gue haa?" bentak Naura . Matanya mulai berkaca-kaca. "mau gue jadi jalang juga bukan urusan Lo huh" dengus Naura sambil berlari pergi meninggalkan Rahsya yang menyesali perkataannya.
"Kenapa gue ngomong kayak tadi arggh" dia mengacak rambutnya kasar. Dia selalu tidak bisa mengontrol perkataannya jika sedang emosi. Dipukulnya pohon yang berada di hadapannya berkali-kali membuat tangannya terluka dan berdarah. Dia segera mengejar Naura yang berlari ke arah kelas.
Sampai di kelas dia tak menemukan Naura.
"mana Naura?" ia bertanya pada Dafi.
"Dia pergi tadi habis ngambil tas, lagi dikejar Lea sama Nara" Rahsya bergegas mengambil tasnya berniat mengejar Naura.
"Sya lo mau kemana" teriakan Irsyad tak di gubris oleh Rahsya. Di depan pintu dia berpapasan dengan Rana dan Lea.
"Mau kemana Sya? kalian berantem?" tanya Lea
"Jangan-jangan lo ya, yang buat Naura nangis ?" bentak Rana sambil mencengkeram kerah baju Rahsya.
"Bukan urusan kalian" Rahsya menepis tangan Rana lalu berlalu pergi."Brengsek, awas lo Sya" umpat Rana. Rana si gadis tomboy , dia paling berani di antara ketiga teman nya. Paling tidak suka jika ada temannya yang di tindas.
Rahsya tahu di mana Naura berada, tempat kesukaan Naura. Saat dia sedih atau saat merasa bahagia.
"Rahsya brengseeeek" teriakan Naura terdengar jelas di telinga Rahsya . Sambil duduk dia mendengarkan semua umpatan Naura yang di tujukan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVALKU PARTNER HIDUPKU (TERBIT)
RomanceBagaimana jika takdir mencatat janji yang terucap dari bibir polos seorang bocah. Kisah yang berawal dari janji yang hampir terlupakan.Ini kisah Rahsya dan Naura. Sepasang anak manusia yang tak pernah sejalan tapi harus bersatu dalam satu ikatan. Bu...