Naura berlari menuju garasi, dia mengambil mobilnya. Naura memang sudah lama dibelikan Afan mobil, untuk keperluannya tapi Naura jarang sekali memakainya kecuali seperti saat ini.Naura mengikuti panduan Map menuju alamat yang diberikan Dafi.
"Ckk, semoga gue belum terlambat! " decaknya. Tampak khawatir di wajah Naura.
Setelah menempuh waktu sekitar 15 menit akhirnya dia samapai. Dia membutuhkan waktu sedikit lama untuk mencari.
"Naura" teriak Dafi dan Irsyad tampak tergopoh-gopoh. Dafi menarik tangan Naura untuk segera mengikutinya.
"Ada aap sebenarnya Daf? " tanya Naura heran, kenapa Rahsya bisa kembali ke tempat ini setelah sekian lama.
"Ngga sempet cerita! " jawab Irsyad.
Dafi membawa Naura masuk, terdengar suara riuh ketika mereka sampai. Naura melihat sekeliling mencari sosok sahabatmya. Rahsya.
Dia menemukannya sedang berada di dalam arena dengan seorang pria yang sudah tampak mengenaskan.
Naura berlari mendekat arena . Dia tidk bisa masuk karena sekeliling dijaga beberapa orang.
"Maaf nona, yang tidak berkepentingan dilarang masuk! Pertandingan belum selesai " ucap salah satu diantara mereka.
"Tapi orang itu bisa terbunuh pak, ijinkan saya masuk" pintanya.
"Maaf saya hanya mengikuti perintah"
"Tapi... " Naura tak bisa memaksa, mau merangsek masukpun percuma. Orang-orang itu mempunyai tubuh ya g kekar, Tapi dia harus menghentikannya.
Dia membisikkan sesuatu ke telinga Dafi dan Irsyad."Rahsya Zwei Danishwara" teriaknya sebelum tubuhnya ambruk , untung Daffi segera menangkapnya.
Rahsya yang mendengar auara yang tidak asing , menoleh mancari sumbernya.
Dia melihat Naura yang meringis sambil memegamg perutnya, bersandar pada Dafi. Tanpa pikir panjang Rahsya menerjang ke arahnya. Dia melompat dari arena dan berlari menghampiri Nuara.
"Nau, lo kenapa? " cemas Rahsya sambil menarik tubuh Naura dan memindahkannya ke pelukannya.
"Sakit Sya" rintih Naura
"Mana yang sakit, ke rumah sakiit ya?" Cemas Rasya, Naura hanya menggeleng
"Aku mau pulang" ucapny sambil memberikan kunci mobilnya.
Rahsya bergegas membopong Nuara dan mambawa Naura ke mobilnya diikuti Dafi dan Irsyad.
Naura mengedipkan mata pada Dafi dan Irsyad.
Setelah memastikan Nuara duduk dengan nyaman.
"Syad tolong bawain motor gue ya?" Pinta Rahsya.
"Santai sya" jawab Irsyad sambil menerima kunci motor Rahsya.
"Makasih ya?"
Rahsya buru-buru kembali ke mobil, dan membawa Naura pulang.
"Syad , lo mikir apa yang gue pikir? " tanya Dafi tiba-tiba.
"Iya Daf, gue juga mikir gitu" mereka masih berdiri di halaman parkir. Menatap kepergian kedua sahabatnya.
Di mobil
"Ngapain pakai nyusul ?" tanya Rahsya
"Gue ngga mau liat lo bonyok!" Rahsya terdiam.
"Lo udah janji ngga bakal ikut MMA lagi Sya"
"Tapi ini demi nama baik Zero, tadi Valen dihajar anggota bluedark dan gue cuma mau bales itu"
"Terus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVALKU PARTNER HIDUPKU (TERBIT)
RomanceBagaimana jika takdir mencatat janji yang terucap dari bibir polos seorang bocah. Kisah yang berawal dari janji yang hampir terlupakan.Ini kisah Rahsya dan Naura. Sepasang anak manusia yang tak pernah sejalan tapi harus bersatu dalam satu ikatan. Bu...