15|| Syarat Naura

4.3K 456 41
                                    

"Cla, lo masih mau jadi pacar gue?" tanya Rahsya pada Clarisa salah satu secret admirer nya.

"Gue ngga salah denger kan Sya?' tanyanya gugup.

"Iya"

Clarisa tak menjawab, dia tak menyangka akan ditembak soerang Rahsya dihadapan banyak orang saat ini.Rahsya meminta Clarisa untuk menjadi pacarnya di kantin sekolah. Rahsya melirik ke arah Naura.

"Lo diem, berarti lo setuju" Rahsya menggandeng tangan Clarisa untuk pergi dari tempat itu.

Rana dan Alea menatap heran ke arah kedua temannya itu bergantian.

"Ah pusing gue, gue mau balik kelas dulu" ucapnya sambil menyeruput lemon tea miliknya. Dia benar-benar pusing menghadapi kedua sahabatnya itu.

"Ran mo kemana?" tanya Alea. Dia melirik ke arah Naura. Alea merasa heran dengan sikap sahabatnya, dari tadi Naura lebih banyak diam. 

Naura menghembuskan nafasnya "Yuk, ke kelas!" Ajaknya sambil menggandeng tangan Alea.

Di koridor dia bertemu dengan Rahsya, sepertinya Rahsya sengaja menunggunya. Dia berlari meninggalkan Clarisa lalu berlari ke arah Naura. 

"Nau , gue aja lo ngga usah ya?" 

"Ngga Sya, sesuai persyaratan sekarang giliran lo yang pilih"

"Ckk, kenapa si jadi cewek batu amat!" Rahsya mulai kesal.

"OK! kalau lo ga mau, gue bakal pilih sendiri, gue tunggu sampai pulang sekolah, lagian ga enak sama pacar lo tuh" jawabnya sambil  berlalu pergi. Alea yang berada di sebelahnya tak paham dengan apa yang mereka bicarakan.

Kejadian yang menimpa Naura kemarin, Rana dan Alea sudah tahu. Dafi yang memberitahu, hanya saja mereka tak akan membahasnya kalau bukan Naura sendiri yang mengawalinya. Itulah juga yang membuat Rana uring-uringan dari tadi.

Flashback

"Deal ya Sya?" NAura mengajak RAhsya untuk berjabat tangan.

"Susah amat Nau syaratnya"

"Gampang kok sya cuma dua bulan aja!"

"itu lama Nau? semingu aja ya ?" rengek Rahsya

"NO" 

"Ckk" Rahsya berdecak kesal. Kalau bukan demi Naura, dia tidak akan mau menerimanya. Naura meminta Rahsya untuk berpacaran dengan gadis yang Naura pilih selama dua bulan. Begitu juga dengan Naura, dia akan berpacaran dengan orang yang Rahsya pilihkan.

"Ok, tapi dengan satu syarat" ucap Rahsya tiba-tiba.

"Apa?" 

 "Tidak ada pelukan, kalau pergi ngga boleh berdua harus ijin sama gue, gue juga bebas berangkat atau pulang bareng lo terus.. " jelas Rahsya panjang lebar.

"Kalo gandengan tangan boleh?" tanya Naura yang langsung mendapat tatapan tajam dari Rahsya.

"Dijinkan tapi ... ngga boleh lebih dari itu, apalagi cium, gue ngga rela milik gue di sentuh orang lain"

Glek!! 

NAura menelan ludahnya. Saat wajah mereka semakin dekat. NAura berusaha menahan dengan kedua tangannya, tapi Rahsya malah menyingkirkannya dan menggenggam kedua tangan Naura. Baru saja bibir mereka bertemu.

"Naura , Rahsya!" suara teriakan Adara mengagetkan mereka. Naura mendorong tubuh Rahsya, lalu berlari ke arah Adara dan Bara yang baru saja datang.

---

Rahsya sedang berada di rooftop bersama DAfi dan Irsyad. 

"Eh cowok yang baik, ngga pernah pacaran, ngga neko-neko di sini siapa"

RIVALKU PARTNER HIDUPKU (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang