Kisah lalu mungkin mempunyai jawaban atas segala pertanyaanmu....
***
Pagi ini, Naura terpaksa berangkat sendiri lagi. Kondisi Rahsya belum begitu pulih. Hari masih sangat pagi.
Tak ada yang menarik. Sepanjang perjalanan Naura hanya fokus pada jalan yang dilewatinya. Dia berangkat menggunakan motor milik ayahnya. Sekarang dia tak perlu sembunyi-sembunyi lagi. Afan juga sudah mengijinkan.
Sekolah terlihat masih sepi, hanya sebagian siswa saja yang baru nampak. Naura berjalan di menyusuri koridor. Hingga sebuah tangan kekar menariknya dan membenturkan tubuhnya ke dinding.
Kapalanya sedikit sakit karena sempat terbentur saat mencoba melawan. Dengan kemampuan bela diri yang baru dipelajarinya. Tapi sayang lelaki itu bukan tandingannya.
"Lang. Lepasin gue!"
"Ngga sebelum lo jelasin semuanya ke gue, apa hubungan lo sama Rahsya!"
"Itu bukan urusan lo!"
"Jelas itu urusan gue, karena ini menyangkut tentang perasaan!" NAura seperti tak mengenali Elang. Sorot mata lelaki itu terlihat menakutkan. Dia mengungkung tubuh Naura.
Apa gue harus jujur? batinnya.
"Katakan Nau! kalau benar kalian ada hubungan gue bakal berhenti!"
Naura menatap wajah Elang. "Ya! dia pacar gue!" tegasnya. Secara perlahan Elang melepaskan cengkeraman tangannya.
"Setelah apa yang dia lakukan ke Lo?"
"Lo ngga tahu siapa Rahysa dan apa alasan dia melakukannya." NAura mencoba menjelaskan.
Elang terkekeh. "Ternyata cinta itu rumit ya? berkali-kali lo di sakiti lo masih mau memaafkan dan menerimanya!"
"Sebenarnya cinta itu sederhana, hanya saja terkadang cara lo memandang dan memperlakukannya yang membuatnya rumit" ucap seseorang di belakang Elang.
"RAHSYA!"
Naura terkejut saat mengetahui Rahsya sudah berada di sekolahan. "Hmmm..."
Rahsya menyingkirkan tubuh ELang saat berjalan melewatinya. LAlu dengan posesif memeluk tubuh kekasihnya. Tanpa menghiraukan orang di sekitarnya.
"Gue kangen!" bisiknya lirih tepat ditelinga Naura.
"Ish!" Elang memutar bola matanya malas. DIa berbalik 180 derajat. "Sepertinya gue harus cari target baru nih! ckk merepotkan saja!" ucapnya sambil melangkah pergi meninggalkan pasangan bucin itu.
***
Rooftop
"Rahsya!!" NAura sedikit membentak. Rahsya benar-banar tak mau melepaskannya. Padahal bel akan berbunyi sebentar lagi. "Kalo masih lemes! mending tadi ga usah berangkat dulu!" kesalnya. Rahsya menjadikan pahanya sebagai sandaran kepala. Wajahnya ia benamkan di perut si gadis.
"Hmmm"
"Sya!! Lo denger ngga?"
"Ngga !" jawabnya santai. Naura semakin kesal dia mencoba mendorong tubuh Rahsya. TApi Rahsya malah mgeratkan tangannya yang melingkari tubuh Naura.
"Bolos sekali ini saja ya?"
"Ckk!" Gadis itu berdecak kesal. Tapi pada akhirnya dia menuruti juga permintan sang suami. Mereka berdua berada di rooftop. Kondisi Rahsay belum begitu fit jadi tak membutuhkan waktu lama. Dia sudah terlelap dipangkuan gadis pujaan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVALKU PARTNER HIDUPKU (TERBIT)
RomanceBagaimana jika takdir mencatat janji yang terucap dari bibir polos seorang bocah. Kisah yang berawal dari janji yang hampir terlupakan.Ini kisah Rahsya dan Naura. Sepasang anak manusia yang tak pernah sejalan tapi harus bersatu dalam satu ikatan. Bu...