PART 3 . Misi diperusahaan

258 21 4
                                    

Ramos memasuki markas RADEXS dengan kantong berwarna putih ditangannya. Ia lalu mendudukkan dirinya diatas sofa disamping Arkhan yang fokus kelayar laptopnya.

"Nih, minuman soda titipan kalian," ujar Ramos meletakkan satu kantong minuman diatas meja.

"Zoe, bagiin keanak-anak Radexs yang lain," perintah Abyan.

"Siap bos!"

Zoe bangkit dari duduknya lalu membagikan minuman berkaleng soda ke anggota Radexs yang lain. Setelah selesai membagikan minuman kaleng itu, ia kembali duduk ketempat awalnya.

"Ada banyak permintaan misi, kita mau yang mana boss?" tanya Arkhan yang masih fokus kelayar laptopnya.

"Cari yang benar-benar butuh bantuan kita, bukan yang hanya sekedar modus," ucap Rado memerintah.

"Cari yang terdekat juga," tambah Abyan.

Arkhan mulai membuka satu-persatu pesan permintaan. Tidak mudah mencari pesan dari alamat terdekat dan benar-benar butuh pertolongan mereka, karena pesan permintaan yang mereka terima lebih dari seribu pesan. Dan pastinya sebagian dari permintaan itu hanyalah modus.

"Nah ketemu, disalah satu perusahaan lokasinya enggak jauh dari sini, dia minta untuk kita mengawasi para pekerja lembur dan membantu pekerjaan mereka juga, karena perusahaan ini membutuhkan lima ribu produk coklat untuk besok pagi," ucap Arkhan menjelaskan.

"Perusahaan itu memproduksi coklat?" tanya Kanha dan diangguki Arkhan.

"Asik nih, bisa kerja sambil makan," ujar Ramos terkekeh.

"Jangan jadi beban tim mos," celetuk Kanha.

"Sok asik lo," sinis Ramos.

"Kita terima, jam sepuluh berangkat. Sebagian dari kita pergi ke perusahaan itu buat menjalankan misi," perintah Abyan tak ingin dibantah.

"Yang bakal dikirim kesana siapa?" tanya Ramos penasaran.

Abyan menatap Rado untuk memilih orang-orang yang akan dikirim keperusahaan itu. Rado yang mengerti tatapan Abyan pun menganggukan kepalanya.

"Semua anggota inti Radexs ikut," jawab Rado.

"Oh iya, kita masih belum mengajukan permintaan, jadi, permintaan apa yang akan kita pinta?" tanya Arkhan menatap Abyan dan anggota inti yang lainnya.

"Tulis, mereka harus membayar dua puluh juta jika kita berhasil menjalankan misi ini," ucap Abyan.

"Uang itu untuk apa? Bukannya Radexs enggak ada yang kekurangan uang?" tanya Zoe menaikan satu alisnya keatas.

"Kita bagikan kesetiap panti asuhan," jawab singkat Abyan.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Kini semua anggota inti Radexs sudah berada diperjalanan menuju perusahaan yang akan mereka bantu.

Sesampainya disana, mereka melihat dua laki-laki bersetelan jas hitam dan memakai kacamata hitam tengah berdiri didepan pintu masuk utama perusahaan. Mereka semua yakin, itu adalah orang yang dimaksud pemimpin perusahaan kalau mereka yang akan memandu jalan anggota inti Radexs.

"Kalian pemandu jalan itu?" tanya sopan Rado.

"Benar, kami orang itu. Baiklah, mari ikuti kami," ucap salah satu pria yang memakai kacamata hitam.

"Tunggu, dari mana kalian tahu kalau kami adalah orang yang dimaksud pemimpin kalian?" tanya Kanha curiga.

Arkhan dan Zoe serempak memukul lengan Kanha yang berada ditengah-tengah mereka. Kanha meringis kesakitan lalu menatap sinis kearah dua temannya.

Radexs Gang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang