Kini hari sudah menjelang malam. Untungnya, kekacauan yang terjadi di sekolah mampu Radexs selesaikan dengan cepat. Sebagian anggota Urlion sudah berada dipenjara, dan sebagian lagi berhasil lolos.
Bahkan semua orang yang berada di sekolah sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. Dan kini seluruh anggota inti Radexs sudah berada di markas.
"Akhirnya kejadian tadi pagi enggak menimbulkan korban, walaupun ada beberapa yang terluka," ucap Zoe sembari melirik Elfrey sebentar.
"El, lo enggak mau liat keadaan Helcia di rumah sakit?" tanya Abyan.
"Apa sekalian kita semua ikut juga ke rumah sakit?" tanya Kanha.
"Gua pikir-pikir sepertinya jangan dulu deh, takutnya ganggu istirahat Helcia," jawab Zoe.
"Setuju!" ucap Ramos.
"Oh iya, Rado kemana?" tanya Abyan mengamati sekelilingnya.
"Rado lagi di rumahnya Lea. Tadi Rado bilang, katanya Lea syok dengan kejadian tadi, jadinya dia mau menenangkan Lea deh," jawab Arkhan.
"Manja," cibir Ramos dengan memejamkan matanya.
Kanha tertawa mendengar cibiran dari Ramos. "Itukan memang ciri khas dia selain posesif."
"Mau bagaimanapun sifatnya, jangan merendahkan dia seperti itu. Dia perempuan. Selain itu, dia juga adalah pacar teman kita. Hargai!" tegur Abyan.
"Maaf-maaf," ucap serempak Ramos dan juga Kanha.
Setelah berfikir cukup lama, Elfrey bangkit dari duduknya lalu melenggang pergi tanpa berkata sepatah kata pun. Walaupun begitu, semua teman-temannya sudah paham kemana Elfrey akan pergi.
Melihat Elfrey yang pergi tanpa pamit, Abyan pun ikut menyusulnya. Untung saja, luka ditubuh keduanya sudah diobati, jadinya tak masalah jika mereka pergi meninggalkan markas.
"Semoga saja anggota Urlion tidak berulah lagi," gumam Zoe.
Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Dan kini, kedua anggota inti Radexs sudah berada disalah satu rumah sakit.
Elfrey dan Abyan memasuki ruangan UGD tempat dirawatnya Helcia. Disana, mereka melihat Helcia yang duduk dibrankar rumah sakit dengan didampingi Orline dan juga Shafira.
"Elfrey? Abyan? Kalian ngapain kesini?" tanya Orline terkejut.
"Mau maling," jawab asal Abyan.
"Semiskin itu sampai-sampai mau maling?" tanya Orline menaikan satu alisnya keatas.
Abyan hanya memutar bola matanya malas. Lalu atensi matanya beralih melihat kearah kaki Orline yang diperban.
"Kaki lo udah sembuh?" tanya Abyan.
"Udah dong! Bahkan gua udah bisa jalan lagi, walaupun masih sedikit pincang jalannya hehe," jawab Orline cengengesan.
Abyan melirik kearah Elfrey yang sedari tadi memperhatikan Helcia. Ia yang paham kondisi pun mengajak Orline untuk pergi dari ruangan itu dengan sebuah alasan.
"Orline, ikut gua. Ada yang mau gua omongin," ucap Abyan.
"Apa itu? Jangan-jangan lo mau bahas tentang masa depan kita ya?" tanya antusias Orline dengan mata berbinar.
"Kepedean banget ini cewek!"
- batin ShafiraAbyan hanya memutar bola matanya malas. Lalu ia menarik pergelangan tangan Orline dan membawanya pergi ke salah satu tempat yang ada di rumah sakit itu.
Melihat Abyan dan Orline melangkah pergi, Elfrey berjalan mendekat kearah Helcia yang tersenyum kearahnya. Senyuman itu mampu membuat jantung Elfrey memompa dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radexs Gang [END]
Teen FictionRadexs Gang, bukan geng motor, ataupun mafia. Mereka hanyalah kumpulan remaja yang memiliki tujuan untuk saling menolong dan melindungi. Tugas mereka adalah menyelesaikan misi yang diberikan lalu sebagai gantinya, mereka bebas meminta satu permintaa...