Radexs Gang [END]

PART 16 . Setangkai mawar

Di hari senin yang cerah, sekolah Sma AIS atau Academy Internasional School mengadakan acara menanam bunga mawar. Tidak ada alasan penting mengapa diadakannya acara tersebut, hanya sekedar untuk mempererat hubungan kebersamaan antara guru maupun murid.

Hari ini, seluruh guru ataupun murid diwajibkan memakai baju dengan bertema merah dan hitam. Baju atasan berwarna merah dan celana berwarna hitam.

Acara menanam bunga mawar dilaksanakan saat selesai upacara bendera. Mungkin kebanyakan orang berpikir acara ini membosankan dan melelahkan, itu benar. Namun sekolah Sma AIS justru sangat antusias menyambut acara yang diadakan di sekolah mereka.

"Huh! Capek banget. Kenapa setiap hari senin harus ada upacara bendera sih?" eluh Zoe sembari mengibaskan tangannya.

Upacara bendera memang sudah selesai dilaksanakan sekitar lima menit yang lalu. Saat ini seluruh murid diberikan waktu untuk beristirahat sejenak agar nantinya saat acara menanam bunga mawar mereka tidak mengeluh capek.

"Disuruh berdiri aja lo masih ngeluh, gimana kalau lo ikut perang untuk memperjuangkan kemerdekaan negara kita," cibir Ramos.

"Malu Zoe, malu. Adik kelas lo lebih pinter dari pada lo," ucap Kanha tertawa.

Zoe pun hanya memutar bola matanya malas. Jika meladeni Kanha itu malah akan membuat rasa kesalnya menjadi bertambah, jadi lebih baik ia diamkan saja pikirnya.

Disaat teman-temannya tengah asik mengobrol, Elfrey justru malah memperhatikan seorang perempuan yang tengah tertawa bersama teman-teman satu kelasnya. Tanpa ia sadari, sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman yang tipis.

Entah mengapa tangannya bergerak sendiri untuk mengambil handphone miliknya lalu membuka aplikasi kamera dan mengarahkannya ke arah Helcia. Tidak membutuhkan waktu lama, ia mengambil foto Helcia yang sedang tertawa sembari membenarkan rambutnya yang diterpa angin.

"Cantik," gumamnya.

Tiba-tiba Abyan menoleh kearah Elfrey. Apa ia tidak salah dengar? Elfrey mengatakan sebuah kata pujian? Tapi untuk siapa?

"Siapa yang cantik?" tanya Abyan menaikan satu alisnya keatas.

Elfrey menatap datar wajah Abyan. "Enggak ada."

"Bohongkan lo? Jangan-jangan ada perempuan yang lo suka?" tanya Abyan berbisik.

"Berisik!" datar Elfrey lalu memasukkan handphonenya ke dalam saku celananya.

Kini suasana lapangan mulai riuh, karena mendengar teriakan guru-guru untuk memulai acaranya. Semua siswa dibagi menjadi beberapa kelompok agar pembagian tugas mudah dilakukan.

Seluruh murid maupun guru sudah berada ditempat masing-masing seperti yang sudah diarahkan oleh guru dan panitia. Sebelum memulai menanam, mereka diperlihatkan atau ditunjukkan cara menanam bunga mawar yang benar dan baik. Setelah semua sudah merasa paham, barulah acara menanam dimulai.