PART 23 . Bersamamu

84 8 2
                                    

Lea berlari menyusuri koridor kelas dua belas. Ia memasuki kelas XII MIPA 2, kelas yang ditempati oleh pacarnya Rado.

Bel istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu, tapi Rado masih belum menghampirinya, oleh karena itu dia khawatir. Saat melihat Rado dalam keadaan baik-baik saja, ia bernafas lega lalu menghampiri tempat duduk pacarnya itu.

"Rado, tumben kamu enggak jemput aku ke kelas?" tanya Lea lalu memeluk tubuh Rado.

Rado membalas pelukan Lea sembari mengelus lembut surai rambut pacarnya. "Maaf, aku baru selesai nyatet tugas tadi."

"Cium," pinta Lea memajukan bibir bawahnya.

Rado terkekeh pelan lalu mencium kening Lea dengan lembut. "Udah?"

"Udah!" jawab semangat Lea tersenyum.

Dari kejauhan, Orline menatap sepasang kekasih itu dengan tatapan sinis. Sekujur tubuhnya mendadak menjadi merinding saat melihat sikap Lea yang menurutnya sangat alay dan lebay.

"Bisa-bisanya ada perempuan yang sealay itu sama pacarnya," gumam Orline menggelengkan kepalanya.

Helcia yang sedang membereskan buku-bukunya terkekeh pelan mendengar gumaman dari sahabatnya. Ia melirik sekilas melihat Lea adik kelasnya yang tengah bermanja dengan Rado.

"Bukannya orang pacaran memang gitu?" ucap Helcia.

"Lah? Masa iya?" tanya terkejut Orline.

"Enggak tau juga hehe."

Orline kembali menatap Rado dan Lea yang sedang tertawa dan bercanda bersama dibangku belakang. Lalu ia menoleh lagi menatap wajah Helcia.

"Kalau gua pacaran sama Abyan bakal kayak gitu juga enggak ya?" tanya Orline menatap Helcia.

"Deket aja belum, udah mikir jadi pacar," ucap Helcia hendak bangkit dari duduknya.

"Mungkin bisa aja gua langsung pacaran sama Abyan," ucap Orline tertawa lalu menyusul Helcia yang hendak keluar kelas.

Tiba-tiba langkah mereka terhenti saat anggota inti Radexs berdiri diambang pintu kelas. Sontak mata Orline berbinar saat matanya dan Abyan saling bertemu.

"Halo," sapa Orline tersenyum dan hanya dibalas deheman oleh Abyan.

"Hm."

"Sejak kapan lo berubah menjadi dingin Yan? Cosplay Elfrey ya?"

"Punya harga dirikan? Gua rasa lo masih punya akal, jadi lebih baik lo berhenti ganggu hidup gua, kalau memang lo masih mau hidup nyaman," ancam Abyan lalu pergi memasuki kelasnya untuk menghampiri Rado.

"Mundur Lin, mustahil lo bisa dapetin Abyan," ucap Arkhan lalu menyusul Abyan diikuti yang lainnya kecuali Elfrey.

Elfrey berhenti didepan Helcia. Ia lantas langsung memegang lengan tangan Helcia.

"Ikut gua," ucap Elfrey lalu menarik Helcia dengan lembut.

Orline membulatkan bola matanya kaget. Ia lalu menghentak-hentakan kakinya ke lantai karena kesal. Pasalnya ia dan Helcia hendak pergi ke kantin, dan sekarang seenaknya saja Elfrey menarik Helcia untuk ikut dengannya.

"Mana gua udah laper lagi, masa iya gua pergi ke kantin sendirian," gumam kesal Orline.

Tak mau ambil pusing, akhirnya Orline memutuskan pergi ke kantin sendirian. Didalam hatinya, ia tak berhenti-henti menyumpah serapahi makhluk dingin itu.

Disisi lain, Elfrey membawa Helcia ke belakang sekolah, atau biasa disebut tempat menenangkan diri. Tempat itu sangat cocok untuk dijadikan pelampiasan saat diri kita sedang ada masalah, atau tempat ini sering dijadikan tempat murid-murid membolos.

Radexs Gang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang