PART 28 . Sepeda

73 6 4
                                    

Dihari minggu pagi, kini terlihat anggota inti Radexs tengah bersantai didepan markas Radexs. Mereka menikmati minggu pagi dengan kumpul bersama seperti yang saat ini mereka lakukan.

"GOWES LAGI YANG KENCENG RADO!" teriak semangat Kanha yang tengah dibonceng sepeda oleh Rado.

Kini Rado, Kanha, Ramos, dan Zoe tengah balapan sepeda didepan markas. Lebih tepatnya dijalan yang ada didepan markas.

Rado yang menggonceng Kanha dan Ramos yang menggonceng Zoe. Mereka memakai sepeda yang ada di markas. Entah apa yang membuat mereka tiba-tiba ingin menaiki sepeda.

"Lo bisa diem enggak Kanha? Sakit kuping gua," kesal Rado yang tengah mati-matian menggowes sepeda yang ia kendarai saat ini.

Sedangkan dibelakangnya Ramos menggowes kencang sepedanya lalu melewati Rado dan Kanha begitu saja. Zoe menoleh kebelakang lalu menjulurkan lidahnya dan tertawa menatap Rado dan juga Kanha yang dibalap oleh mereka.

"RADO, KITA JADI KE BALAP KAN, LELET BANGET LO GOWES SEPEDA GINI DOANG," cibir Kanha.

Rado yang sudah sangat kesal pun memberhentikan dan menuruni sepedanya. Ia menatap datar kearah Kanha yang menatapnya dengan tatapan polos.

"Gua capek! Gantian! lo yang gowes," ucap Rado kesal.

"OKE! DENGAN SENANG HATI," ucap antusias Kanha lalu mulai memegang stang sepeda dan duduk didepan.

Rado duduk diboncengan sepeda dengan tatapan tak bersahabat. Ia lelah sekaligus kesal.

"Rado," panggil Kanha menoleh sedikit kebelakang.

"Apa?"

"Banyak-banyakin doa dari sekarang, biar mengurangi dosa-dosa lo."

"Hah?" beo bingung Rado.

"Takutnya, saat gua mulai gowes ini sepeda, kita bukannya sampai dimarkas, tapi melainkan di akhirat," ucap cengengesan Kanha.

Rado masih tak paham maksud perkataan Kanha. Tiga detik kemudian, ia baru paham dan mengerti. Rado lupa jika Kanha kalau memainkan sepeda pasti akan menggowes dengan kencang tanpa melihat-lihat kedepan.

Saat Rado ingin turun dari sepeda, Kanha justru menggowes sepadanya tanpa aba-aba. Hal itu membuat degub jantung Rado berdetak kencang karena Kanha yang menggowes sepeda dengan sangat kencang dan ugal-ugalan.

"KANHA! GUA BELUM SIAP MATI SEKARANG BEGO, BERHENTIIN SEPEDANYA!" teriak kencang Rado.

"KALAU LO UDAH MAJU JANGAN PERNAH BERPIKIR UNTUK BERHENTI DAN MUNDUR SEBELUM SAMPAI KETEMPAT TUJUAN! BENARKAN?" jawab Kanha.

"IYA GUA TAU, TAPI INI KONSEPNYA BEDA BEGO!" ucap kesal Rado.

Percayalah, saat ini Rado sudah seperti ingin terbang. Dengan jantung yang memompa dengan cepat serta keringat yang mengalir dipelipisnya.

Saat sampai di markas, ternyata Ramos dan juga Zoe sudah lebih dulu sampai ketimbang Rado dan Kanha. Karena terlalu menggowes dengan cepat, Kanha sampai tidak bisa mengendalikan sepedanya. Alhasil sepedanya menabrak dinding markas membuat sepeda yang dinaiki Kanha dan juga Rado jatuh dengan kencang.

Rado meringis kesakitan saat tubuhnya terjatuh menyentuh tanah. Ia menatap tajam Kanha yang sedang cengengesan.

"Strong juga lo Kanha, padahal lo baru aja jatuh dari sepeda," ucap Zoe tertawa.

"Kapok deh gua dibonceng Kanha, remuk semua tulang gua," eluh Rado yang tengah dibantu berdiri oleh Ramos.

Abyan, Elfrey, dan Arkhan keluar dari markas karena mendengar suara berisik. Pemandangan pertama yang mereka lihat adalah Rado yang mendumel tak jelas, Kanha yang cengengesan, dan Zoe Ramos yang sedang tertawa.

Radexs Gang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang