Ramos memasuki markas Radexs dengan langkah kaki yang cepat. Serta mimik wajah yang panik seperti orang yang sedang di kejar seekor anjing.
"ABYAN, URLION NYERANG WARGA. DAN KETUA URLION IKUT TURUN TANGAN DALAM PENYERANGAN INI," teriak Ramos menggelegar.
Bukan cuman Abyan yang terkejut mendengar teriakan Ramos, anggota inti, dan anggota Radexs yang lainnya yang kini berada di markas pun terkejut. Bahkan yang awalnya suasananya ramai kini menjadi hening.
"Dimana lokasinya?" tanya Abyan bangkit dari duduknya.
"Enggak jauh dari sini. Dekat pasar malam," jawab Ramos dengan nafas terengah-engah.
"Licik banget itu sampah! Melakukan penyerangan di tempat ramai biar kita dateng kesana," ucap kesal Zoe.
"Rado, siapkan pasukan, 30 orang bawa ke lokasi penyerangan. Kita berangkat kesana sekarang juga, tanpa strategi. Anggap saja ini seperti biasanya, jadi lakukan yang biasanya di lakukan," ucap Abyan memberikan perintah.
"30 orang? Itu enggak cukup Yan, sedangkan anggota Urlion banyak sekali," ucap Ramos bingung.
"Kita kesana bukan untuk bertarung, kita kesana untuk melerai. Dan kita selesaikan masalah kita dengan anggota geng brengshek itu malam ini juga," ucap Abyan lalu keluar dari markas diikuti yang lain, kecuali Rado yang sibuk mengumpulkan anggota.
"Anggota inti kita kurang 2. Sayang banget Kanha dan Elfrey enggak ada, pasti mereka menyesal karena enggak bisa ikut dalam misi kali ini," ucap Zoe terkekeh.
"Kalau ini berhasil, kita harus pamer sama mereka berdua," jawab Arkhan tertawa.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, kini anggota Radexs sudah sampai di tempat kejadian. Benar yang dikatakan oleh Ramos, suasananya sangat rusuh.
Lima anggota inti Radexs mengangkat pistol mereka ke atas. Lalu mereka bunyikan dua kali agar fokus anggota Urlion teralihkan dari para warga.
Dorr
Dorr
Ternyata suara pistol itu mampu membuat anggota Urlion menatap kearah anggota Radexs. Seperti tujuan utama anggota Urlion, mereka akan membuat kerusuhan untuk memancing keluarnya anggota Radexs, dan kini berhasil.
Seorang remaja pria berjalan kearah Abyan dengan senyuman devil yang tercetak dibibirnya. Para anggota Urlion pun juga berjalan dibelakang pria itu.
Pria itu adalah ketua dari anggota Urlion. Brigas Sakti, laki-laki pemimpin geng Urlion generasi ke 2.
Dengan rambut yang acak-acakan, baju yang sangat tidak rapih, serta luka goresan panjang dari dagu sampai kantong mata.
Hal itu membuat penampilannya sangatlah menyeramkan. Belum lagi, wajah yang sangat amat datar, dan senyuman devil yang selalu terlihat di wajahnya.
"Lama tidak bertemu, Abyan Assegaf. Bagaimana kabarmu? Oh benar, tentu saja baik. Kau dan geng jelekmu selalu di bangga-banggakan oleh semua orang. Tapi Abyan, setelah ini, gua akan menjamin, lo akan musnah. LO AKAN PERGI DARI DUNIA INI DENGAN TEMAN-TEMAN LO SEMUA!" bentak Brigas, bahkan urat-urat di lehernya sudah terlihat.
Jika orang biasa yang mendengar bentakan Brigas, mungkin mereka akan merinding ketakutan. Tapi tidak dengan Abyan dan anggota Radexs yang lain, mereka justru tertawa meremehkan.
"Maaf, kami tidak tertarik dengan kalian. Dan tujuan datangnya kami kesini, bukan untuk meladeni lo dan anggota geng lo itu. Kalau hanya meladeni kalian, kami tidak punya waktu," jawab datar Abyan.
"Jangan kepedean! Malu sama umur dan wajah," sindir Zoe tertawa diikuti anggota yang lainnya.
"Sebenarnya, apa masalah lo sama kami? Lo iri karena kami lebih terkenal dari pada kalian?" tanya Rado.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radexs Gang [END]
Teen FictionRadexs Gang, bukan geng motor, ataupun mafia. Mereka hanyalah kumpulan remaja yang memiliki tujuan untuk saling menolong dan melindungi. Tugas mereka adalah menyelesaikan misi yang diberikan lalu sebagai gantinya, mereka bebas meminta satu permintaa...