Seorang gadis berponi berlari pergi menuju ke lapangan sekolahnya. Senyuman manis terukir diwajahnya yang cantik.
Dibelakang gadis itu, terlihat sahabatnya yang tengah mati-matian mengejarnya. Ia juga ikut berlari, membuat semua orang yang melihat keduanya merasa bingung.
"ORLINE, JANGAN SEKARANG," teriak Helcia kencang.
"GUA MAUNYA SEKARANG HEL, GUA UDAH ENGGAK TAHAN LAGI BUAT NYEMBUNYIIN PERASAAN GUA SAMA DIA," jawab Orline dengan suara tak kalah kencang.
Helcia panik, ia bingung harus melakukan apa. Pasalnya tadi saat di kelas Orline spontan mengatakan jika ia ingin langsung mengutarakan perasaannya kepada Abyan. Tentu saja Helcia langsung terkejut mendengar ucapan sahabatnya yang diluar dugaannya selama ini.
Helcia menghentikan langkahnya untuk mengejar Orline. Ia terlambat karena sekarang Orline sudah berada di lapangan. Yang bisa Helcia lakukan saat ini adalah berdoa agar Abyan tidak mempermalukan Orline didepan orang ramai.
"PAGI ABYAN," sapa semangat Orline.
Abyan tersentak mendengar ucapan Orline. Ia menaikan satu alisnya keatas pertanda bingung. Kini Orline kembali membuat Abyan dan keenam teman-temannya terkejut atas perubahan sikap yang Orline tunjukan.
"Apa?" tanya Abyan.
"Kenapa pagi ini cerah banget ya?" tanya basa-basi Orline.
"Mana gua tau," jawab cuek Abyan.
"Orline kenapa?" tanya Arkhan pelan kepada teman-temannya.
"Semenjak malam itu, dia berubah," ujar Zoe dan diangguki Elfrey.
"Abyan, lo percaya enggak dengan kalimat benci jadi cinta?" tanya Orline lagi.
"Enggak."
"Tapi gua percaya, karena gua udah ngerasain hal itu," ucap Orline tersenyum.
"Ya terus hubungannya sama gua apa Orline?" tanya Abyan yang geram dengan tingkah perempuan didepannya.
"GUA, ORLINE SAMELLEORA MENGAKUI BAHWA GUA MENCINTAI LO ABYAN ASSEGAF," teriak lantang Orline mampu menyita semua perhatian seluruh penghuni sekolah.
Tiba-tiba suasana disana mendadak menjadi hening. Orline tersenyum menatap Abyan yang menatapnya dengan tatapan syok.
Dari kejauhan, Helcia menepuk jidatnya. Ia bingung dengan jalan pikiran sahabatnya yang dengan mudahnya mengatakan cinta didepan umum.
"T-tadi, gua enggak salah dengarkan?" tanya Kanha syok.
"Entahlah, g-gua juga masih bingung," ucap Ramos.
"Lo waras?" tanya dingin Abyan.
"Enggak, semenjak jatuh cinta sama lo, entah kenapa gua jadi gila Yan," jawab Orline tersenyum.
Rado terkejut mendengar jawaban dari Orline. Perempuan yang dulunya angkuh dan sangat membenci Abyan kini malah mengakui bahwa ia mencinta Abyan secara terang-terangan? Patut diacungi jempol mentalnya.
Abyan menyungging senyumnya. "Berhenti berpura-pura."
"Gua enggak pura-pura Abyan, gua serius. Gua memang cinta sama lo," ucap Orline dengan ekspresi serius.
"Tapi gua enggak! Jauh-jauh dari gua." Abyan menatap tajam perempuan yang kini sedang tersenyum kepadanya.
"Jangan seperti itulah, lo enggak memiliki perasaan yang sama juga gitu?" tanya Orline tanpa ragu.
"Gak!"
Orline mendengus kecewa. Pasalnya ia sangat ingin mendengar jawaban 'iya' dari Abyan. Tapi justru malah sebaliknya, itulah yang dinamakan harapan tak sesuai dengan realita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radexs Gang [END]
Teen FictionRadexs Gang, bukan geng motor, ataupun mafia. Mereka hanyalah kumpulan remaja yang memiliki tujuan untuk saling menolong dan melindungi. Tugas mereka adalah menyelesaikan misi yang diberikan lalu sebagai gantinya, mereka bebas meminta satu permintaa...