Sinar matahari mulai menyinari sekolah Sma Academy Internasional School. Orline melangkahkan kakinya menghampiri Helcia yang baru saja memasuki gerbang utama sekolah mereka.
"Selamat pagi Hel," sapa ceria Orline.
"Pagi juga, tumben banget dateng pagi?" tanya Helcia mengkerutkan keningnya.
"Soalnya mood gua lagi baik hehe," jawab Orline cengengesan.
Helcia hanya terkekeh mendengar jawaban Orline. Beberapa murid yang lewat menyapa ramah kearah Helcia dan hanya dibalas senyuman olehnya.
"Helcia, jadi populer itu enak ya?" tanya Orline tiba-tiba.
"Lo pernahkan jadi populer? Pasti lo tau rasanya gimana," jawab Helcia sedikit bercanda.
"Gua populer? T-tapi kapan," gumam bingung Orline.
Tiba-tiba Orline membulatkan matanya. Ia ingat sekarang, ia pernah populer saat semasa SMP. Bukan populer karena segi fisik maupun bakatnya. Tapi ia populer karena memiliki mental yang kuat karena berani membully Abyan yang dikenal anak dari keluarga kaya raya. Saat itu, ia terkenal akan kekejamannya saat membully Abyan.
"Tapikan populer kita beda Hel, lo terkenal yang baik-baiknya, tapi gua? Terkenal buruknya," ucap sendu Orline.
"Tapi perasaan lo jadi populer gimana?"
"Hm..., netral sih. Kadang terganggu karena mereka selalu memandang gua seolah gua manusia yang paling buruk. Tapi ada senengnya juga, enggak tahu tuh apa yang gua senengin," jawab Orline kebingungan sendiri.
"Gua juga sama kayak lo, bedanya gua sering merasa terganggu karena mereka terkadang menatap gua seolah gua manusia yang paling sempurna, padahalkan gua manusia biasa, sama seperti mereka. Belum lagi, gua juga sering denger, banyak perempuan yang minder karena ngeliat gua, kan gua jadi enggak enak," ucap Helcia membuang nafas lelah.
Orline hanya tertawa mendengar keluh kesah Helcia menjadi populer. Ia bahkan tidak menyangka bahwa sahabatnya masih memikirkan perempuan-perempuan disekolahnya.
Tapi Orline tidak bisa menyalahkan siswi perempuan disekolahnya maupun Helcia, ia hanya menganggap ini adalah sebuah takdir yang harus mereka terima dengan lapang dada. Karena mau bagaimanapun, tuhanlah yang menentukan takdir umatnya. Tidak ada yang bisa menentang maupun mengubah takdir tersebut.
"Terus, hal yang membuat lo suka menjadi populer apa?" tanya Orline penasaran.
Helcia menggaruk tengkunya yang tak gatal, "Mungkin, karena gua bisa punya banyak teman."
Jawaban Helcia memang terdengar sederhana namun artinya sangat bermakna. Selama ia bersekolah dari TK hingga SMA, Helcia memang selalu populer disekolahnya, baik karena memiliki paras yang cantik, maupun memiliki bakat yang sangat jarang dimiliki semua orang.
Tetapi, dibalik kata 'populer' yang selalu melekat didalam dirinya, ia tak bisa menyangkal bahwa dirinya masih kurang mahir dalam bergaul. Banyak yang ingin menjadi temannya, tapi entah mengapa Helcia selalu menghindari orang-orang yang mencoba dekat dengannya.
Tapi itu dulu, kalau sekarang itu sudah berbeda. Helcia yang sekarang bukanlah Helcia yang dulu. Mungkin dulu ia sangat benci dengan keramaian, tapi suatu hari ia bertekad untuk berubah. Yaitu mencoba mulai menyukai sesuatu yang ia benci.
Makanya sekarang ia justru menyukai keramaian dan membenci keheningan. Ia juga menjadi pribadi yang lebih ramah dan selalu memperhatikan lingkungan sekitarnya.
"Takdir kita lucu banget ya Hel, kita dipertemukan lalu dipersatukan menjadi sepasang sahabat. Kita juga memiliki masa lalu yang mungkin enggak semua orang punya masa lalu seperti itu, tapi kita hebat enggak sih? Berani berubah untuk menjadi lebih baik lagi," ucap kagum Orline.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radexs Gang [END]
Roman pour AdolescentsRadexs Gang, bukan geng motor, ataupun mafia. Mereka hanyalah kumpulan remaja yang memiliki tujuan untuk saling menolong dan melindungi. Tugas mereka adalah menyelesaikan misi yang diberikan lalu sebagai gantinya, mereka bebas meminta satu permintaa...