PART 25 . Posesif

92 7 0
                                    

Hangatnya sinar matahari menyapa paginya seorang gadis dengan pipi yang tembam. Disampingnya, terdapat pacarnya yang tengah merangkulnya dari samping.

"Rado, kenapa ya kalau suasana pagi hari di sekolah itu menenangkan banget?" ucap Lea tersenyum.

"Tapi menurut aku bukan di sekolah aja, sepertinya disemua tempat juga begitu," jawab Rado.

"Kenapa sih kamu enggak satu pendapat kayak aku?" tanya Lea mengerucutkan bibirnya.

"Lea, bukannya setiap manusia memang memiliki pemdapat yang berbeda-beda, dan berpendapat menurut diri sendiri itu tidak salah. Apa aku salah?" tanya Rado.

"Kamu bener, tapi aku pernah dengerkan, katanya kalau jodoh itu pemikirannya selalu sama, jadi aku mau pemikiran kita sama supaya kita berjodoh," jawab polos Lea.

"Emangnya kamu denger dari siapa?"

"Dari Kanha sama Zoe."

"Sayang, mereka itu bohong, kamu jangan mudah percaya sama omongan mereka ya. Enggak semua orang yang berjodoh itu pemikirannya sama, dan jodoh itu udah diatur sama tuhan, kita enggak bisa menentangnya ataupun memaksakan, pahamkan maksud aku sayang?"

"Ish, tapi kalau aku maunya berjodoh sama kamu gimana?"

"Tapi kalau tuhan berkehendak lain gimana? Jangan menentang takdir yang udah dibuat oleh tuhan."

"Iya iya, tapi aku akan mencoba minta sama tuhan, untuk bisa berjodoh sama kamu," ucap Lea antusias.

"Terserah kamu aja. Oh iya, ada yang mau aku omongin sama kamu Le," ucap ragu Rado.

"Soal apa?"

"Kemungkinan, mulai hari ini aku bakal fokus ke misi dulu, karena misi ini sangat penting dan tidak bisa diabaikan, kamu ngertikan maksud aku? Aku tidak bisa menemani kamu dan mungkin waktu kita untuk bersama akan menjadi sangat singkat. Aku juga masih belum tahu misi ini akan selesai kapan, intinya, aku ingin menjalankan kewajiban aku sebagai wakil ketua Radexs. Aku harap kamu mengerti keadaan aku," ucap Rado memberikan pemahaman.

"Rado, aku enggak bisa kalau harus jauh dari kamu, kamu juga harus ngertiin aku dong!" ucap Lea kesal.

"Tapi Lea, misi ini penting banget."

"Sepenting apa sih dari aku?"

"Penting. Lebih penting dari nyawa aku sendiri," ucap Rado dengan yakin.

Lea terkekeh mendengar jawaban dari Rado. "Oh ya, apa itu benar? Katakan, misi apa itu? Sampai-sampai kamu ingin mengabaikan aku demi misi itu."

"Maaf Lea, misi ini rahasia. Enggak ada yang boleh tahu kecuali anggota inti Radexs," jawab Rado lembut.

"KAMU PASTI LAGI BOHONGKAN SAMA AKU RADO? APA KAMU MAU SELINGKUH SAMA PEREMPUAN LAIN DENGAN BERBOHONG BAHWA INI MISI?!"

"Lea, berhenti berpikir hal yang enggak benar, aku sama sekali tidak pernah berpikir ingin selingkuh dari kamu dan tidak akan pernah," ucap Rado sabar.

"Kamu bohong lagi! Aku mohon Rado, aku enggak bisa kalau waktu berdua kita menjadi singkat hanya sekedar untuk misi apalah itu. Pasti misi itu hanya untuk kepentingan kelompokkan? Aku mau tanya sama kamu, apa kamu bisa jauh dari aku?"

"Enggak, tapi aku harus gimana? Aku harus memilih, dan aku sadar Lea. Selama ini aku terlalu fokus sama kamu, dan jarang menghabiskan waktu dengan teman-teman aku, bahkan aku jarang terlibat dalam misi. Kali ini aja, kamu ngertiin aku ya? Misi ini penting banget buat aku. Karena jika misi ini berhasil, bukan hanya aku dan Radexs yang menjadi bahagia dan tenang, tapi banyak orang juga yang hidupnya akan menjadi lebih tenang dan damai tanpa harus merasakan kegelisahan lagi," jelas Rado.

Radexs Gang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang