PART 5 . Hati yang terluka

237 17 1
                                    

Suasana dipagi hari sangatlah nyaman untuk bermain basket dilapangan. Udara yang sejuk membuat tubuh menjadi lebih segar dan pikiran yang tenang.

Suara hentakan bola basket terdengar dari arah lapangan. Seorang laki-laki tengah menunjukkan keahliannya dalam bermain basket didepan teman-temannya.

"Lo hebat ya Mos, kecil-kecil caberawit," sahut Zoe tertawa.

"Iya dong, gini-gini gua kebanggaan sekolah hehe."

"Najis!" umpat Kanha.

Sontak Ramos mendatarkan wajahnya, lalu ia melemparkan bola basket ditangannya kearah Kanha. Hal itu membuat yang lainnya tertawa, apalagi setelah melihat komuk Kanha yang kesal.

"Enggak sopan lo Mos sama kakak kelas," gerutu Kanha.

"Ampun puh, sepuh, maafin ya puh," ucap Ramos tertawa.

Tiba-tiba tawa mereka terhenti saat melihat Disha, Nazwa, dan Shafira yang berjalan menuju lapangan. Disha dengan cepat memeluk lengan Zoe dengan manja.

"Kenapa sayang?" tanya Zoe menaikan satu alisnya keatas.

"Aku mau sesuatu," jawab Disha dengan manja.

"Apa?"

"By, kapan kita ngedate bareng lagi?" tanya Disha memajukan bibir bawahnya.

"Malem ini?"

"Oke, sayang deh sama kamu," Disha pun tersenyum manis lalu mencium pipi Zoe.

"Heran, temen-temen kita pada punya pacar enggak ada yang bener," bisik Arkhan ketelinga Kanha.

"Omongan lo enggak salah sih khan, gua juga satu pendapat sama lo," dukung Kanha.

"Elfrey," panggil Helcia menghampiri Elfrey yang tengah berdiri disamping Abyan.

Sontak tatapan semua yang berada dilapangan menatap kedatangan Helcia. Mereka mengerutkan keningnya, rasanya beribu pertanyaan ingin mereka tanyakan kepada Elfrey saat ini juga.

"Hoodie lo, makasih," ucap Helcia mengulurkan satu paperbag.

Elfrey menerimanya dengan raut wajah yang datar. Tapi tidak ada yang tahu bahwa jantungnya tengah berdetak dengan kencang.

"Hm, kaki lo enggak sakit?"

"Pengen banget kaki gua sakit?" bukannya menjawab, Helcia justru malah melontarkan pertanyaan.

"Bukan gua yang bilang."

Helcia tersenyum, "Terserah deh."

"Aduh Helcia, lo cantik banget hari ini," puji Kanha menatapnya kagum.

"Makasih." jawab Helcia tersenyum singkat.

"Hel, sejak kapan lo deket sama Helcia? Kalian pacaran?" tanya Abyan.

"Enggak!" bantah Elfrey dan Helcia serempak.

"Ciee.., barengan," goda Rado.

Nazwa menatap tak suka kearah Helcia. Pasalnya ia sangat menyukai Elfrey, mungkin lebih tepatnya terobsesi.

Orline berjalan menghampiri Helcia dengan senyuman dibawahnya. Tapi seketika senyumannya luntur saat melihat Abyan yang berada disebelah Elfrey.

"Hel, enggak ke kelas?" tanya Orline.

"Ini baru mau kesana."

"Udaranya jadi enggak enak, kayaknya karena ada polusi udara," datar Abyan.

"Maksud lo apa?!" tanya tak suka Orline.

"Kenapa? Kesindir? Bagus."

"Berhenti ganggu hidup gua, gua udah enggak mau lagi berurusan sama lo," jutek Orline.

Radexs Gang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang