Terlihat sepasang kekasih tengah berjalan memasuki sebuah markas Radexs. Dengan tangan yang saling bertautan, serta senyuman yang terukir diwajah keduanya.
"Waduh Zoe bawa gandengan nih," goda salah satu anggota Radexs dan hanya dibalas tawa kecil oleh Zoe.
"Eh, lo ngajak Disha juga kesini?" tanya kaget Kanha.
"Juga?" tanya bingung Disha.
"Ada Lea juga disini, cuman Rado sama Lea lagi di taman belakang," jawab Ramos.
"Duduk sayang," ujar lembut Zoe.
Disha menuruti perkataan kekasihnya. Ia menatap sekeliling markas Radexs, mewah dan juga nyaman.
Tiba-tiba datang sosok Rado dan juga Lea dari arah taman. Mereka tersenyum lalu tertawa, tapi saat melihat Disha, raut wajah Lea berubah menjadi datar.
"Lo ngapain disini?!" tanya tak santai Lea.
"Idih, ini bukan markas milik lo ya, jadi lo enggak ada hak buat larang gua kesini," jawab ketus Disha.
"Udah, jangan buat keributan disini sayang," ucap Rado lembut lalu mengajak Lea untuk duduk.
Lea pun menuruti Rado dan masih tetap menatap sinis kearah Disha. Begitu pula sebaliknya.
"Kasihan gua Khan sama Rado dan Zoe," ujar Ramos berbisik.
"Kasihan kenapa?"
"Ya kasihan, lo emang enggak kasihan?"
Arkhan pun menoyor kepala Ramos kesal. "Lo kalau ngomong yang jelas, gua mana paham apa yang lo omongin."
"Emosian lo! Itu lho, pasti Rado dan Zoe capek, lelah sama sikap pacarnya," ucap Ramos menjelaskan.
"Oohh."
"Ngapain kasihan, salah mereka milih pacar enggak bener, satu takut kalah saing sama perempuan lain, satunya sasimo," sahut Kanha kencang.
"Suara lo bisa dikecilin enggak sih!" ucap serempak Ramos dan Arkhan.
"Berisik!" Elfrey menatap sinis kearah Ramos dan Arkhan.
Kanha yang merasa dibela pun menjulurkan lidahnya. Tampang wajahnya menunjukkan seakan-akan seperti dibela oleh seorang presiden.
"Muka lo minta ditonjok," datar Zoe.
"Yah si babang Zoe malah ngamuk," ujar Kanha tertawa.
"Kalian tumben banget nyantai disini, emangnya enggak ada misi?" tanya Disha basa-basi sekaligus penasaran.
"Caper lo!" cibir Lea tak suka.
"Maaf, gua nanya ke mereka bukan cewek kampung kayak lo," jawab Disha menyungging senyumnya.
"Kurang ajar banget ya lo." Lea menatap tajam Disha, didalam hatinya ia tak berhenti-henti memaki Disha yang sangat ia benci.
"Harusnya gua yang bilang gitu, gua ingetin ya, gua lebih tua dari lo!"
"Kalau mau berantem jangan disini, muak gua dengernya," jengkel Abyan.
"Gua jawab ya pertanyaan lo Sha, jadi gini, kami turun tangan mengerjakan misi jika memang misi itu sulit atau memang harus kami yang menanganinya sendiri, kalau misi biasa gitu yah anggota Radexs yang lain," jawab Kanha dan Disha hanya mengangguk sembari tersenyum.
"Gua harus bisa deketin anggota inti Radexs, bagaimanapun caranya."
- batin DishaDisaat yang lain pada sibuk berbicara dan bercanda ria, sedangkan Rado tengah menyuapi Lea semangkok bakso. Rado terkadang mengusap helai rambut Lea, lalu saling menautkan tangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radexs Gang [END]
Ficção AdolescenteRadexs Gang, bukan geng motor, ataupun mafia. Mereka hanyalah kumpulan remaja yang memiliki tujuan untuk saling menolong dan melindungi. Tugas mereka adalah menyelesaikan misi yang diberikan lalu sebagai gantinya, mereka bebas meminta satu permintaa...