Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi. Kegiatan belajar mengajar pun sudah dimulai.
XII MIPA 1
XII MIPA 1, adalah kelas yang dijulukan kelas unggulan dan juga kelas teladan. Wajar saja jika kini suasana di kelas tersebut sangatlah sunyi dan senyap. Hanya terdengar suara AC dan juga Guru yang sedang menerangkan.
Tak heran, mengapa banyak Guru-guru yang senang mengajar di kelas ini. Selain tertib, murid-muridnya pula mudah memahami dan cepat mengerti.
"Anak-anak, hari ini kita akan belajar bahasa Jepang seharian penuh!" ucap semangat sang Guru.
Seluruh murid mengerutkan keningnya masing-masing. Tapi walaupun mereka bingung, penasaran, dan heran, tidak ada yang mengobrol ataupun bersuara sedikit pun. Mereka memutuskan untuk mendengarkan penjelasan dari sang Guru, hingga akhirnya satu murid laki-laki mengangkatkan tangannya ke udara.
"Maaf Bu, apakah saya boleh mengajukan pertanyaan?" tanya Kanha sopan.
Sang Guru pun mengukir senyuman lalu menganggukan kepalanya. "Gini nih, Ibu suka kalau ada yang bertanya, silahkan Kanha, kamu ingin bertanya apa?"
"Kita ini adalah warga negara Indonesia, mengapa kita belajar bahasa Jepang?" tanya Kanha sopan dan penasaran.
"Alasannya, KARENA KELAS INI TERPILIH UNTUK MEWAKILKAN SEKOLAH BAHKAN NEGARA INDONESIA PERGI KE JEPANG UNTUK ACARA MENAMPILKAN SEBUAH HAL YANG BERSANGKUTAN DENGAN BUDAYA YANG ADA DIDALAM MASING-MASING SETIAP NEGARA! Sebuah penghormatan yang sangat besar bukan?" ucap sang Guru dengan lantang dan antusias.
Semua diam. Tak ada yang bersuara sedikit pun, mereka masih sedikit shock dengan kabar yang baru saja Guru mereka sampaikan.
Bangga? Tentu saja. Bahkan kebahagiaan yang mereka rasakan tidak bisa mereka salurkan lewat sebuah kata-kata.
Sebelum pada akhirnya, semua bertepuk tangan atas prestasi yang kelas mereka raih saat ini. Haru dan senang menyelimuti seluruh murid kelas XII IPA 1, tapi tidak dengan Elfrey.
Elfrey hanya bertepuk tangan guna menghargai perasaan teman-temannya, tapi tidak dengan hatinya. Ia sangat tidak suka pergi keluar negeri, apalagi disaat-saat seperti ini. Selain ia dibutuhkan oleh Radexs, Elfrey pula tak ingin jauh dari Helcia.
"Jadi, setidaknya kalian harus bisa bahasa Jepang yang umum-umum. Agar kalian tidak terlalu canggung dan kaku nantinya, tapi tentunya yang paling penting adalah bahasa Inggris."
"Maaf Bu, izin bertanya. Kira-kira kelas kami pergi ke negara Jepang kapan ya Bu? Dan hal apa yang akan kelas kami tampilkan nanti?" tanya salah satu murid di kelas XII MIPA 1.
"Kemungkinan, bulan depan kita akan pergi ke Jepang. Intinya, sebelum ujian kelulusan. Dan kita pergi ke Jepang hanya sekitar satu minggu saja. Untuk hal apa yang akan ditampilkan, kalian tunggu saja informasi selanjutnya dari Kepala Sekolah, paham anak-anak?"
"PAHAM BU!"
"Baiklah, Ibu rasa kalian semua udah siap dan bahkan bersemangat untuk belajar bahasa Jepang hari ini!"
"Anak-anak, saat kalian bertemu dengan orang Jepang disana nanti, kalian harus menyapanya dengan sopan dan kalau bisa dengan bahasa Jepang juga. Maksudnya, saat disana pasti kalian akan pergi berjalan-jalan juga bukan? Atau mungkin membeli sesuatu, jadi tentunya kalian harus menyapa mereka, jangan sampai tidak. Kita sebagai warga negara Indonesia, harus bisa meninggalkan kesan yang baik di negara orang lain nanti, Ibu rasa kalian pasti paham dengan perkataan Ibu."
"Ohayou gozaimasu atau Ohayo artinya adalah selamat pagi. Kalian bisa menggunakan kalimat itu untuk menyapa seseorang, yang tentunya saat waktunya memang benar-benar pagi hari."
KAMU SEDANG MEMBACA
Radexs Gang [END]
Ficção AdolescenteRadexs Gang, bukan geng motor, ataupun mafia. Mereka hanyalah kumpulan remaja yang memiliki tujuan untuk saling menolong dan melindungi. Tugas mereka adalah menyelesaikan misi yang diberikan lalu sebagai gantinya, mereka bebas meminta satu permintaa...