FRIENDS? - 2
"bagaimana hal seperti ini bisa terjadi?" teriak seseorang.
"bukankah sudah jelas jika kita berdua dijebak?" jawab seseorang yang lain.
"dijebak? sesuatu yang tidak masuk akal"
"aku akan bertanggung jawab. jangan khawatir"
"memang sudah seharusnya begitu, lalu bagaimana akan menjelaskan semuanya?"
"aku yang akan menjelaskan semuanya"
pembicaraan yang jongin dengar tiba-tiba berakhir begitu saja. entah siapa yang berbicara yang jongin tahu dua orang sedang berdebat di sekitarnya. inginnya jongin membuka kedua matanya dan melihat siapa yang berdebat tapi hal itu tidak bisa jongin lakukan karena kedua mata jongin terasa sangat berat dan kepalanya masih terasa pusing dan juga berat.
jongin hanya bisa mengeratkan genggaman tangannya dan mengerutkan dahinya berusaha menahan rasa pusing yang tiba-tiba datang. jongin hanya ingat jika chanyeol datang menuduhnya berselingkuh dengan sehun menyebarkan foto kemudian mereka berakhir begitu saja. ingatan yang membuat air mata jongin kembali mengalir dan hatinya kembali merasakan sakit yang luar biasa.
"jongin, hei buka matamu jika kamu memang sudah bangun" bisik seseorang yang membuat jongin akhirnya berusaha membuka kedua matanya.
begitu jongin membuka kedua matanya jongin langsung bisa melihat baekhyun dan juga sehun di dalam ruangan putih dan jongin sedang berbaring mengenakan pakaian rumah sakit dan juga selang infus yang nemancap di tangan kirinya. jongin juga melihat nuansa putih dan langsung bisa menyimpulkan jika dia jelas ada di rumah sakit dan dua orang ini yang membawanya ke rumah sakit.
"apa yang terjadi?" tanya jongin pada baekhyun yang sedari tadi berdiri dalam diam.
"sehun yang akan menjelaskannya padamu. aku keluar dulu. siapa tahu orang tuamu sudah datang" ucap baekhyun sebelum pergi meninggalkan jongin dan sehun berdua didalam ruangan putih itu.
"jadi? benar-benar ada?" tanya jongin pada sehun yang berdiri diam di samping ranjang dimana jongin berbaring. jongin melihat wajah sehun yang memiliki beberapa memar tapi sudah diobati, sepertinya sesampainya disini sehun juga mendapatkan perawatan juga.
"hmm ada. benar-benar ada. maafkan aku" ucap sehun sambil menundukkan kepalanya dalam yang membuat jongin akhirnya hanya bisa menghela nafasnya dalam.
"bagaimana akan menjelaskan pada semua orang? orang tuaku? orang tuamu?"
"kita akan pikirkan bersama jongin. aku akan bertanggung jawab apapun yang terjadi" sehun menggenggam tangan jongin erat mencoba meyakinkan jongin meski jongin merasakan jika tangan sehun juga bergetar.
jadi jongin memutuskan untuk balas menggenggam tangan sehun juga. mencoba memberikan kekuatan dan dukungan meski hanya dari sebuah genggaman saja. sepertinya tidak ada waktu untuk jongin menangisi patah hatinya, tidak ada waktu untuk jongin tetap mengingat chanyeol dan kisah mereka yang benar-benar sudah hancur.
"tidak masalah kan jika aku masih merasa sakit karena kepergian chanyeol? tidak apa-apa kan jika aku masih kecewa karena hubungan kami yang berakhir seperti ini?" tanya jongin yang membuat sehun langsung merasa bersalah. sehun membungkuk dan memeluk jongin yang sedang berbaring dengan erat.
"maafkan aku jongin, maafkan aku yang datang dan membuat hubungan kalian berakhir dengan tidak baik. maafkan aku" bisik sehun yang membuat jongin hanya bisa balas memeluk sehun saja dan menggelengkan kepalanya.
setelah pelukan itu orang tua jongin dan juga sehun datang diwaktu yang hampir bersamaan. sehun sampai bersimpuh dihadapan kedua orang tua menjelaskan semuanya dimulai dari awal hingga akhir. meski dapat tamparan tapi akhirnya kedua keluarga sepakat untuk menikahkan saja keduanya karena tidak mungkin membiarkan jongin menggugurkan kandungannya atau bahkan membiarkan jongin melahirkan bayinya tanpa adanya ayah di bayi disampingnya.