MY WISH - 5
tangisan bayi jongin terdengar setelah 30 menit setelah jongin masuk ke ruang UGD, sehun hanya berdiri didepan ruang operasi seperti orang bodoh. Air mata, darah dan keringat membuat sehun benar-benar berantakan. sehun terlihat kalut dengan tangan yang bergetar juga wajah yang terlihat begitu khawatir.
air mata sehun mengalir saat mendengar tangisan bayinya memenuhi ruangan itu. Dan tak lama setelah itu dokter datang dengan kabar buruk Yang membuat kedua lutut sehun terasa sangat lemas. seperti sehun tak lagi bisa menahan tubuhnya untuk tetap berdiri. semua terjadi begitu cepat dan mengejutkan untuk sehun.
Jongin mengalami pendarahan hebat dan meski pendarahan sudah ditangani dengan baik tapi jongin dinyatakan sedang dalam kondisi koma Yang tidak tahu kapan akan terbangun.
Sehun terduduk dengan kepala berputar menerima kenyataan Yang menghantamnya saat ini. Jongin koma, kenapa jongin koma? Apa Yang terjadi? Semua pertanyaan itu berputar dikepala sehun dan hanya membuat sehun semakin tidak tahu apakah ini hanya mimpi ataukah ini sebuah kenyataan.
Karena meski sudah satu bulan berlalu jongin tak juga membuka kedua matanya. Hingga sehun kini hanya bisa memandangi jongin Yang terbaring di ranjangnya dengan pakaian rumah sakit juga banyaknya alat Yang menempel ditubuhnya, menjaga jongin agar tetao hidup. Menjaga setiap perkembangan jongin dan juga menjaga harapan banyak orang.
Sehun berdiri didekat ranjang jongin sambil memeluk bayinya Yang kini sudah berusia 1 bulan. Laki-laki Yang tampan dan lucu. Sayang jongin bahkan belum melihat wajah lucu bayi mereka.
Bayi Yang jongin harapkan kini ada didekatnya tapi jongin bahkan tidak menunjukkan reaksi apapun. Sehun mendekap bayinya dengan aman sebelum duduk di kursi disamping ranjang jongin.
pagi ini sehun diminta untuk menemui dokter dan dokter bilang tidak ada harapan untuk jongin bertahan karena selama satu bulan ini keadaan jongin sama sekali tidak menunjukkan perubahan. jongin hanya hidup karena alat-alat yang menempel di tubuhnya.
dokter mengatakan jongin bisa saja pergi kapanpun dan keluarga harus siap dengan kemungkinan terburuk tentang kondisi jongin. itulah alasan kenapa sehun membawa bayi mereka saat ini untuk bertemu dengan jongin. yang mungkin saja adalah pertemuan terakhir mereka.
mengingat perkataan dokter membuat sehun semakin kalut dan merasa sangat sedih, bagaimana bisa seorang dokter menyerah begitu saja dan berkata bahwa seseorang akan pergi dengan begitu gampang? sehun membenarkan gendongannya pada bayi kecil mereka dan memandangi wajah jongin lagi.
"Jongin, aku membawa bayi kita hari ini. Ini adalah pertama kalinya kalian bertemu kan? Aku belum menamai bayi kita karena aku takut kamu sudah mempunyai sebuah nama yang sudah kaku siapkan sejak lama. Maaf aku baru mendapat ijin dari dokter untuk membawa bayi kita hari ini. Bangunlah jongin. Bangunlah aku mohon. Aku tidak bisa merawat bayi kita sendirian. Aku bukan pria Yang baik, aku tidak akan bisa mengajarkan apapun padanya. Aku mohon bangunlah jongin" sehun menundukkan kepalanya hingga dahinya mengentuh punggung tangan jongin.
Kedua bahu sehun bergetar, siapapun akan tahu jika sehun sedang menangis. Menangis ketakutan karena jongin tak juga bangun. Ketakutan karena tak ada yang bisa dia berikan pada bayinya. Tidak ada hal baik Yang bisa sehun turunkan untuk putra mereka.
"Aku minta maaf jongin, aku bersalah, bangun jongin" gumam sehun puluhan bahkan ratusan kali dalam sehari saat dirinya menemani jongin.