MY WISH - 3

1.4K 210 125
                                    

MY WISH - 3

sehun melihat jongin pagi itu, sehun sengaja meminjam mobil sang kakak hanya untuk melihat rumahnya kembali tapi sayang yang dilihatnya adalah jongin yang berdiri di taman depan mension dengan piyama santai seperti jongin yang dulu saat baru bangun tidur,

rambut yang sedikit berantakan juga wajah jongin yang masih saja sedih. tapi bukan itu yang membuat sehun terkejut, perut jongin membuncit hanya dalam waktu 3 bulan setelah kepergiannya. sehun tentu tidak bodoh untuk tahu bahwa jongin hamil, jongin hamil anaknya.

sehun kemudian mengemudikan mobilnya kembali ke apartemen milik kakaknya. ternyata degupan jantungnya dan kehawatirannya juga keinginannya yang ingin segera bertemu dengan jongin ada hubungannya dengan bayi yang jongin kandung.

entah bagaimana beberapa bulan terakhir ini sehun ingin sekali bertemu dengan jongin dan melihat wajahnya. sehun merasa bahwa dirinya mengkhawatirkan jongin tapi ternyata bukan kekhawatiran yang sehun rasakan.

ikatan antara dirinya dan juga bayi yang ada di dalam kandungan jonginlah yang membuat sehun selalu merasakan hal itu. merasa ingin sekali bertemu dengan jongin, ingin melihat jongin, ingin memastikan jongin baik-baik saja dan yang jelas sehun ingin kembali melihat senyuman di wajah jongin bukan wajah sedihnya lagi.

tapi apakah setelah ini sehun sanggup untuk bertemu dengan jongin? apakah sehun masih memiliki muka untuk menunjukkannya kehadapan jongin? sepertinya tidak. sehun terlalu memalukan untuk jongin. benar apa yang ayahnya katakan tentang sehun yang begitu menyedihkan.

mengingat sehun bahkan membiarkan jongin tidur diluar semalaman, yang mungkin saja saat itu jongin bahkan sudah hamil anaknya. bagaimana mungkin sehun begitu tega? mengingat itu membuat sehun merasa semakin tidak karuan.

sehun memasuki apartemen dan duduk di sofa besar ruang tamu milik sang kakak, bersandar berusaha menyamankan dirinya dan kembali menghela nafas panjang. mencoba menenangkan hatinya, mencoba menenangkan degup jantungnya yang terasa menyakitkan.

"kenapa?" tanya kakak sehun oh chanyeol sambil duduk di samping sehun.

"tidak" jawab sehun singkat.

"jadi pulang? sudah melihat apa yang seharusnya kamu lihat?"

"kenapa tidak bilang padaku sejak awal?"

"aku tidak punya hak apapun untuk bilang karena jongin bahkan tidak memberitahukannya padamu kan?"

"kenapa kalian merahasiakan hal sepenting ini dariku?"

"jika kami memberitahumu lebih awal memang apa yang akan terjadi? kamu hanya akan menyakiti jongin lagi dan lagi, bisa saja kamu dengan santainya meremehkan jongin dan menuduhnya macam-macam. dan yang paling penting kamu tidak akan tahu siapa luhan yang sebenarnya"

"tapi aku kesakitan"

"jongin juga kesakitan. kamu menyakitinya, saat dia ingin menjadi istrimu yang baik kamu membentaknya kamu berkata-kata kasar padanya. dan sekarang? dia hamil dan kamu bahkan tidak bisa mendekat sama sekali, aku merasa kasihan tapi juga enggan membantumu"

"berikan aku saran"

"pulang lah, minta maaf dan berusahalah perbaiki semuanya, kalian sudah bercerai kan jadi ya sudah biarkan saja semuanya berjalan seperti yang seharusnya. maaf memang tidak bisa mengubah masalalu yang menyakitkan tapi setidaknya maaf bisa mengubah masa depan meski hanya sedikit saja."

"aku terlalu malu untuk pulang"

"ya sudah teruslah berlari menjauh dan silahkan nikmati hari-hari mu yang berat"

HUNKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang