REUNI
kim jongin kembali menghela nafasnya panjang setelah mobil yang di kendarainya bersama oh sehun berhenti dan terparkir sempurna di halaman parkir sebuah sekolah elit dengan spp selangit yang jongin kenal sebagai sekolah dimana suaminya oh sehun dulu bersekolah selama masa sma nya. entah sudah berapa kali dalam seharian ini jongin menghela nafasnya panjang. melihat bagaimana sekolah sehun berdiri dengan tegak membuat jongin sontak bertanya pada dirinya sendiri, kenapa sehun pada kahirnya menjadi satu dengan jongin? padahal keduanya seperti langit dan bumi, iya sehun langitnya dan jongin buminya.
jongin yang sederhana bersekolah di sekolah negeri dengan bayaran perbulan yang murah sedang sehun bersekolah disebuah sekolah swasta elit dengan bayaran selangit, belum ditambah uang gedung, uang makan dan uang-uang lainnya yang membuat jongin mual hanya dengan membayangkannya saja.
"ah ayolah sayang, jangan mendengus terus menerus. kebahagiaanmu hari ini akan hilang jika kamu seperti itu" ucap sehun sambil menahan tawanya melihat bagaimana wajah jongin tertekuk tidak bahagia sama sekali. tapi entah bagaimana kesalnya jongin adalah kebahagiaan untuk sehun, heheh.
"kebagaiaanku memang sudah habis hari ini. kenapa sih harus mengajakku ikut reuni segala? tahu tidak jika kita bersekolah di sma yang berbeda tuan oh?" ucap jongin dengan nada kesal yang membuat sehun bukannya marah malah tertawa geli.
"ayolah, istriku yang cantik ini kenapa gampang kesal jika mendengar kata reuni? katakan apa alasannya" goda sehun yang membuat jongin mendengus.
"kamu tidak ingat tahun lalu? teman-temanmu itu menyebalkan, apalagi wanita-wanita yang ada disana. menyebalkan sekali. sok akrab padahal mereka hanya ingin merendahkan aku. lalu apa aku harus merasa bahagia dengan itu? haruskah aku menunggu acara reuni sekolahmu yang menyebalkan? kenapa harus datang?"
"ah padahal menurutku kalian sama saja. sama-sama hobi merendahkan orang-orang dan sayang kamu tidak kalah dari mereka. kamu sangat suka membuat mereka kesal aku tahu tentang itu. jadi berhenti sok kesal ah" ucap sehun dengan tawanya sebelum keluar dari mobil dan berjalan pelan untuk membukakan pintu untuk jongin.
"aku harus tetap memasang wajah tersenyum dan itu mengesalkan sehun" rengek jongin saat sehun membuka pintu untuknya. yah jongin memang merengek tapi dia juga keluar dan mengandeng tangan sehun yang diulurkan untuknya.
"memang kamu tidak khawatir padaku? aku akan terluka jika terlalu banyak mendengar omongan kasar orang-orang dari kalangan atas yang hanya mementingkan penampilan mereka saja. hatiku bisa sakit" ucap jongin kemudian dan bukannya merasa simpati, sehun malah tertawa geli sambil mencubit pipi jongin.
"aku tidak pernah merasa khawatir karena kim jongin dan byun baekhyun bagai pinang di belah dua. selalu tahu bagaimana cara membuat orang lain tidak beruntung" jawab sehun dengan santai yang membuat jongin mengerucutkan bibirnya kesal. sehun memang tahu jika jongin bukan tipe-tipe orang yang akan gampang merasa sakit hati. jongin adalah tipe yang akan membalas dua kali lipat atas apa yang dia terima. kebaikan ataupun keburukan jadi tidak perlu khawatir.
dan yang terpenting sahabat jongin yang bernama byun baekhyun adalah rajanya tega dan sarkas ditambah dengan byun baekhyun yang sangat bisa memukul mundur orang-orang yang membuat masalah dengannya meski itu hanya dengan lirikan tajamnya, itu baru lirikan tajamnya belum lagi dengan mulut jahatnya dua hal yang membuat sehun benar-benar percaya jika kim jongin yang notabene mempunyai teman dekan sekaliber byunbaek tentu tidak akan merasakan apapun saat teman-teman sekolah sehun mulai membicarakan dirinya.
setelah sedikit berdebat akhirnya jongin dan sehun berjalan pelan menuju ke area venue di mana reuni berlangsung sambil bergandengan tangan dan sehun masih saja menggoda jongin yang masih setia cemberut dan menggerutu. setiap kali ada acara reuni jongin selalu dibuat kagum dengan sekolah sehun, iya kagum karena setiap tahunnya pasti ada saja gedung mewah yang sedang mereka bangun, sekolah swasta dan negeri memang sangat berbeda.