BAB 1: Dunia seakan hancur

195 44 82
                                    

"Kenapa saat ku bahagia bersama nya tapi engkau malah mengambil nya tuhan?" _Renda Anggara.

🥀🥀🥀

Renda kebut-kebutan di jalan, tidak peduli jika orang-orang meneriakinya karena mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Fokus Renda hanya pada satu orang yaitu gadis yang dia cintai, Renda sangat merindukan gadis itu dan ingin cepat-cepat memeluk tubuhnya. Sudah beberapa hari ini ia tak bertemu dengan kekasihnya karena terlalu sibuk dengan kegiatan sekolah. Kekasihnya berbeda sekolah jadi jika ingin bertemu hanya di waktu luang saja.

Tak membutuhkan waktu lama hanya membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit Renda sudah sampai di taman kota untuk menemui kekasihnya. Taman itu sedikit sepi karena mengingat ini masih hari Selasa. Renda tak ke sekolah karena pihak sekolah mengumumkan untuk siswa/i libur karena ada acara.

Renda memasuki taman itu setelah memarkirkan motor di parkiran. Cowok itu celingak-celinguk mencari keberadaan dimana kekasihnya. Renda mengelilingi taman untuk mencari keberadaan nya. Renda berlari dan terus menelpon gadis nya. Sial. Dia tak mengangkat teleponnya, sudah beberapa panggilan namun masih tak ada jawaban apapun.

Renda menghentikan lari nya dan teleponnya jatuh ke tanah, di depan sana ada Senja yang terbaring lemah tak berdaya dengan berlumuran darah. Seketika badan Renda pun lemas seperti tak mempunyai tenaga, Renda jatuh tak kuasa melihat tubuh Senja seperti itu. Dengan sisa-sisa tenaga nya Renda bangkit berdiri untuk menghampiri tubuh Senja yang mungkin sudah tak bernyawa lagi.

Luka tusuk di bagian perut dan luka tembakan di kepala Senja. Miris. Banyak luka dan darah di sekujur tubuh Senja. Renda meraih tangan pucat Senja yang berlumuran darah dan menggenggam tangan Senja. Lalu setelah itu Renda mengangkat kepala Senja dan di taruh di paha nya. Renda mengecek denyut nadi Senja. Namun miris nya Senja sudah tak bernyawa.

Renda mengangkat tubuh Senja lalu memeluknya dengan erat. Tak peduli jika darah dari tubuh Senja mengotori celana dan bajunya. Hati Renda hancur kala itu juga, hidup nya seakan hancur begitu saja saat melihat langit nya runtuh.

"Senja, Senja bangun Senja. Katanya kamu nggak akan ninggalin aku," lirih Renda. Renda terisak. Hatinya hancur saat melihat langit nya seperti ini.

"Senja, ayo bangun. Katanya mau ketemu aku, aku udah datang kesini untuk menemui kamu," lirih Renda lagi.

"Senja, ayo bangun. Kamu jangan ninggalin aku seperti ini, kamu kan tahu aku nggak bisa hidup tanpa kamu," isakan demi isakan itu keluar dari mulut Renda sampai cowok itu menangis sambil memeluk tubuh Senja yang sudah tak bernyawa.

"SENJA AYO BANGUN! JANGAN TINGGALIN AKU SEPERTI INI SENJA!!" Teriak Renda. Renda terus saja terisak. Suara bergemuruh dari atas langit terdengar menandakan akan segera turun hujan. Tak lama setelah itu hujan pun turun membasahi tubuh Renda dan senja.

"Jangan tinggalin aku, Senja," gumam Renda.

🥀🥀🥀

Di salah satu rumah, banyak orang  berkumpul untuk melayat mendiang Senja yang sudah tak bisa di selamatkan lagi. Pertama kali saat Renda membawa tubuh Senja, keluarga Senja begitu terkejut melihat anaknya yang berlumuran darah. Tak lupa Renda pun menelpon kedua orangtuanya untuk datang ke rumah Senja.

Saat ini Sinta ibu nya Renda sedang menenangkan anaknya. Dia tahu pasti perasaan anaknya sangatlah hancur kehilangan orang yang dia cintai untuk selamanya. Sinta tahu, anaknya ini sangat menyayangi Senja dan meratukan Senja layaknya seorang putri yang di jaga oleh pangeran nya. Renda selalu menunjukkan kasih sayangnya kepada Senja jika di depan Sinta.

Renda: The Lost Sky [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang