Sehabis dari rumah Varel tadi Renda langsung pergi ke minimarket untuk membeli sesuatu disana. Kebetulan tadi Sinta-Bundanya menelpon masih ada di luar atau tidak dan Sinta menitipkan beberapa bahan makanan untuk di rumah nanti.
Saat ini Renda sedang memilih bahan makanan yang sudah di list oleh Sinta melalui ponselnya. Setelah menemukan semuanya Renda pun pergi ke kasir untuk membayarnya. Tidak membutuhkan waktu lama setelah membayarnya Renda pun keluar minimarket lalu berjalan ke arah motornya dan pergi dari sana.
Renda melajukan motornya tidak terlalu kencang hanya dengan kecepatan sedang. Di tengah perjalanan menuju rumahnya fokus Renda tiba-tiba teralihkan oleh seseorang yang tidak jauh dari sana. "kenapa tuh?" Renda memberhentikan motornya untuk melihat orang itu dengan jelas.
"Itu kan Bastian. Shit mau ngapain lagi dia," ya, Renda melihat Bastian disana. Bukan hanya Bastian saja tapi juga ada seorang perempuan. Cepat-cepat Renda pun langsung menyalakan motornya kembali untuk menghampiri mereka. Setelah sampai Renda langsung turun dan menendang perut Bastian saat dia ingin menarik cewek itu.
Bastian pun bangkit berdiri lalu melihat Renda, "mau jadi pahlawan kesiangan lo?" tanya nya pada Renda.
"Ternyata lo pecundang bisa nya sama cewek," ejek Renda. Tangan Bastian pun terkepal tidak terima dengan ejekan Renda. Emosi Bastian pun membucah, dia meninju Renda tapi dengan gerakan cepat Renda langsung mengelak nya.
"Kalau mau berantem jangan disini, banyak orang," kata Renda. Bastian pun melihat ke sekeliling banyak orang-orang yang melihat ke arah mereka. Lalu menatap Renda dan juga gadis yang berada di belakang Renda.
"Oke, jam 14.00 kita ketemu di tempat biasa. Dan Lo...," Bastian menunjuk ke arah cewek yang berada di belakang Renda. Cewek itupun menundukkan kepalanya tidak mau melihat tatapan Bastian yang cukup membuatnya ketakutan, "awas aja Lo!" Sarkas Bastian lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
Setelah kepergian Bastian baru Renda membalikkan badannya menatap gadis itu belakang nya, "Lo enggak apa-apa?" tanya Renda dan langsung di angguki oleh gadis itu.
"Sebenarnya ada masalah apa sama dia?" tanya Renda lagi.
"G-gue..."
🥀🥀🥀
Seperti apa yang di katakan Bastian tadi saat ini Renda sedang berhadapan dengan Bastian di tempat biasa mereka beradu jotos. Tentu Renda tidak datang sendiri, tadi saat bersama gadis itu. Tiba-tiba ada seseorang yang melempar batu yang dimana batu itu di bungkusi oleh kertas yang berisikan surat untuk gadis itu datang. Dia mengancam akan membunuhnya jika dia tidak datang. surat itu dari Bastian.
Bastian sialan.
"Masih mau jadi pahlawan kesiangan?" Tanya Bastian dengan senyuman smirk nya. "Gimana ada bukti lain soal siapa pelaku kematian Senja?" Tanya Bastian lagi.
Sebelum Renda ke sini, tadi saat di perjalanan Renda di kabari oleh Rakha bahwa dia menemukan bukti lagi. Namun saat Renda ke rumah nya sialnya bukti itu tiba-tiba hilang begitu saja.
Flashback on
Renda kebut-kebutan di jalan tidak peduli dengan teriakan orang-orang karena mengendarai motor dengan kecepatan di atas rata-rata. Saat ini Renda sedang menuju ke rumah Rakha melihat bukti yang baru saja di temukan oleh nya. Sesampainya di rumah Rakha tanpa permisi Renda langsung masuk ke dalam rumah. Untung saja rumah itu sedang tidak ada siapa-siapa.
Di ruangan lain Rakha masih mengotak-atik komputer nya seperti mencari sesuatu disana. "Shit mana sih!" decak Rakha frustasi karena tidak menemukan file yang di carinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renda: The Lost Sky [REVISI]
Teen FictionHidup dalam keluarga cemara dan banyak teman tak memastikan jika kebahagiaan datang. Renda Anggara seorang remaja yang memang beruntung dalam dua hal itu namun tidak dengan percintaannya. Renda di tinggal oleh pacarnya karena orang yang dia cintai d...