Varel menuruni anakan tangga dengan sedikit berlari, dia buru-buru untuk pulang mencari barangnya yang tertinggal. "Mau kemana bos?" Tanya Kenzo. Lagi dan lagi Varel tidak menjawab hanya lewat begitu saja. Kenzo berdecak sebal mau marah tapi Varel ketuanya, bisa habis babak belur jika ia berani melawan sang ketua.
"YAHAHAHA DI CUEKIN LAGI LO KUTU KUPRET!!" ledek Gilang sedangkan Kenzo hanya memutar bola matanya malas.
"Gilang bangsat!" Maki Kenzo.
Kembali pada Varel. Cowok itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana saat berjalan keluar pintu namun dia tidak sengaja berhadapan dengan Renda yang baru saja datang ke markas.
"Mau kemana lo?" Tanya Renda dengan cuek.
"Bukan urusan lo!" Sarkas Varel. Cowok itu pun mulai melangkah kakinya lagi untuk keluar namun Renda menghalangi dan mencekal tangan Varel begitu kuat.
"Inget kondisi lo. Lo nggak kayak dulu, tubuh lo nggak sekuat dulu. Jadi gue mohon untuk lo menjaga kesehatan lo kalau bukan gue setidaknya untuk Veronica," ucap Renda. Tangan Varel terkepal lalu melepaskan cekalan itu dengan kasar.
"Nggak usah ikut campur!" Ucap Varel.
Brum brum
Dari arah luar markas banyak suara deruman motor, Varel pun kembali memasukkan tangan ke dalam sakunya. Dari arah belakang Gibran, Gilang, Kenzo, Rafa, Andhika dan juga Gio datang menghampiri ketua dan waketu nya setelah mendengar deruman motor.
"Siapa itu bos?" Tanya Rafa.
"Cek," titah Varel menyuruh Rafa untuk mengecek motor siapa, dan siapa yang berani masuk kedalam markas Cariozz. Rafa hanya mengangguk lalu menuruti perintah sang ketua untuk mengecek. Setelah di luar Rafa begitu terkejut karena melihat Reyhan beserta anggota Blackcobra disana.
Lantas Rafa pun langsung berlari masuk untuk memberitahu sang ketua bahwa musuh mereka sedang ada di depan markas, "bos, ada geng ular di luar."
"Shit," maki Varel. Cowok itu pun langsung pergi dari sana untuk melihat, geng satu itu pasti akan membuat kacau di markas mereka lagi seperti sebelum-sebelumnya. Varel tidak tinggal diam jika benar Blackcobra akan kembali membuat kerusuhan lagi di tempatnya.
"Ngapain mereka datang kesini lagi."
"Pasti mau buat masalah lah, Ren. Ayo ikutin si bos," ucap Gibran mengikuti langkah sang ketua keluar dari markas.
🥀🥀🥀
"Ada urusan apa lo datang kesini?" Tanya Varel masih dengan nada pelan. Tatapan tajam bak elang itu menatap mata Reyhan dengan instens, siapapun pasti akan ketakutan jika melihat nya termasuk anggota nya sendiri.
"Yang jelas nyari masalah sama lo," jawab Reyhan yakin.
"Gue lagi malas ngehadepin lo. Lebih baik lo pergi daripada lo habis ditangan gue," kecam Varel lagi kali ini dengan ancaman. Cowok berbandana di kepala itu pun mengepalkan tangannya berusaha menahan emosi.
"Perseturuan antara Cariozz dan Blackcobra nggak akan pernah berakhir. Karena sang ketua masih mempunyai hutang, yaitu nyawa—"
"BANGSAT!" Varel memukul tengkuk Reyhan begitu keras sampai cowok itu oleng. Selain itu karena pukulan Varel yang tidak main-main membuat ujung bibir Reyhan sobek. Saat ini Varel sedang dipenuhi oleh emosi, ada gejolak amarah yang sedari tadi Varel tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renda: The Lost Sky [REVISI]
Teen FictionHidup dalam keluarga cemara dan banyak teman tak memastikan jika kebahagiaan datang. Renda Anggara seorang remaja yang memang beruntung dalam dua hal itu namun tidak dengan percintaannya. Renda di tinggal oleh pacarnya karena orang yang dia cintai d...