BAB 24: Pertumpahan Darah Lagi?

30 9 15
                                    

Jangan terlalu memaksa diri lo sendiri terlalu keras, setiap manusia mempunyai kelemahan nya masing-masing_Renda Anggara.

🥀🥀🥀

Sejak dari kantin tadi Naisa tidak henti-hentinya berlari untuk menjauh dari area sana. persetan jika Sasya akan berceramah panjang lebar hanya karena ia tinggal tadi saat di kantin. Naisa berlari ke arah anak tangga untuk naik ke atas menuju kelasnya berada. namun saat anak tangga ke enam pandangan Naisa langsung berfokus pada satu cowok yang sedang berdiri di hadapannya.

"Duduk," titah cowok itu.

"Mau apa?" Tanya Naisa bingung pada cowok itu.

"Ikuti perkataan gue kalau tangan lo nggak mau infeksi," kata cowok itu. Ya tadi saat Renda menyelamatkan nya dari tumpahan kuah bakso yang panas tangan Naisa tidak sengaja terkena sedikit tumpahan itu dan saat ini tangan yang terkena tumpahan itu memerah karena melepuh.

Karena malas Naisa pun mengikuti perkataan cowok itu lalu duduk di anak tangga. cowok itu pun juga ikut duduk lalu mengeluarkan kotak P3K yang sengaja ia bawa. Tadi saat pamit kepada teman-temannya, Renda sempat ke ruang UKS terlebih dahulu untuk meminjam kotak P3K untuk mengobati seseorang.

"Kalau sakit bilang," kata Renda. Cowok itu pun mulai mengeluarkan kapas untuk membersihkan lukanya terlebih dahulu lalu mengambil salep untuk luka bakar dan mengolesi nya pada tangan Naisa. Renda begitu telaten mengobati luka di tangan Naisa, sedangkan Naisa hanya bisa diam mencerna tindakan Renda yang cukup membuat jantungnya berdebar dua kali lebih cepat dari biasanya.

"Sakit nggak?" Tanya Renda pada Naisa namun gadis itu tidak menjawab, "sakit nggak?" Tanya Renda lagi.

Seketika lamunan Naisa pun buyar lalu menatap Renda, "e-enggak. Sekali lagi makasih," ucap Naisa berterima kasih lagi.

"Lain kali hati-hati," pesan Renda. Cowok itu pun membereskan barang-barang yang ada di kotak P3K untuk ia kembalikan lagi ke ruang UKS.

"Iya," suara hentakan kaki terdengar ke penjuru anakan tangga. Sasya baru saja muncul di depan dua orang itu, napasnya terengah-engah karena terus berlari mencari keberadaan Naisa.

"SA! Anjir lah gue nyariin lo ke penjuru sekolah tapi kagak ketemu!" Omel Sasya. Naisa memutar bola matanya malas dia sudah tahu jika dia akan mendapatkan omelan dari Sasya karena berani meninggalkan dia bersama anggota-anggota Cariozz saat di kantin tadi. Sedangkan Renda hanya menatap Sasya yang masih terengah-engah.

Renda pun bangkit dari duduk lalu memberikan satu botol air minum ke hadapan Sasya, "minum dulu," setelah mengucapkan itu Renda pun pergi dari sana untuk kembali pada teman-temannya lagi setelah botol itu di terima oleh sang empu.

"HUAAAA! ANDAI DIA JADI COWOK GUE!" Teriak Sasya. Naisa pun bangun dari duduknya lalu membekap mulut Sasya agar bisa diam.

"Berisik!" Cerca Naisa.

"Habis ngapain dia?" Tanya Sasya pada Naisa karena penasaran kenapa Renda bisa berduaan dengan sahabatnya ini.

"Ngobatin luka," jawab Naisa singkat. Sasya pun hanya mengangguk lalu meminum air minum yang Renda beri tadi untuknya.

🥀🥀🥀

"Suka lo sama tuh cewek?!" Tanya Kenzo sambil menaikkan nada suaranya.

Renda: The Lost Sky [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang