BAB 25: Mulai Dekat

28 9 14
                                    

Jangan memandang nya hanya sebelah mata, lihatlah seberapa jauh yang dia lewati sampai bisa bertahan sejauh ini_Renda Anggara.

🥀🥀🥀

Ruangan putih dengan seseorang yang terbaring lemah tidak berdaya dengan alat bantu rumah sakit di seluruh tubuhnya, bau obat-obatan menyeruak membuat siapa saja tidak betah jika berada di tempat itu berlama-lama. Sejak pertempuran tadi yang mengakibatkan banyak korban yang jatuh membuat seluruh petugas rumah sakit bergegas ke sana untuk membantu korban disana agar bisa mendapatkan pertolongan pertama, termasuk Varel.

Saat ini di ruangan berwarna putih itu terdapat seseorang yang terbaring lemah dengan alat bantu di seluruh tubuhnya. Tadi saat melihat Varel yang sudah tidak sadarkan diri Renda langsung membawa Varel ke dalam mobil untuk membawanya ke rumah sakit. Renda melihat cairan pekat berwarna merah di hidung Varel dan Renda langsung menyimpulkan bahwa penyakitnya sedang kambuh. Karena tidak mau terjadi sesuatu terhadap Varel, Renda langsung menelpon ambulans untuk segera datang, jika ia terlambat Renda tidak tahu apa yang terjadi.

Tentu Renda tidak lupa mengabari Veronica mengenai kondisi Varel, saat tiba di depan ruang UGD Veronica langsung menangis tersedu-sedu saat mendengar ucapan Renda barusan. Veronica memang sudah mempunyai firasat buruk, dia takut Varel kenapa-napa dan saat ini firasat nya memang betulan terjadi.

"Gue udah bilang untuk dia nggak usah ikut tapi dia maksa gue, dari awal gue udah tahu bakal ada yang sesuatu terjadi," celoteh Veronica sambil menangis sedari tadi mengkhawatirkan kondisi Varel.

"Sorry, Nic. Gue nggak bisa jaga dia," sesal Renda. Renda sangat menyesali itu, ia terus menyalahkan dirinya sendiri padahal belum tentu sepenuhnya salah Renda. Namun janji adalah janji dan Renda telah mengingkari janji itu agar Varel tidak terluka parah.

"Yang lain juga terluka?" Tanya Veronica pada Renda.

Renda mengangguk, "iya, tapi nggak parah kok cuma luka-luka kecil aja. Gue udah nyuruh mereka balik tadi supaya mereka langsung istirahat di rumah," jelas Renda. Ya, saat tiba di rumah sakit Renda menyuruh anggotanya yang sedang terluka untuk ke ruang UGD agar bisa di obati oleh dokter setelah selesai Renda menyuruh mereka untuk segera pulang agar bisa istirahat di rumah saja.

"Lo juga pulang, Nic. Udah malem, biar gue aja yang jaga Varel disini," Veronica menggeleng tak mau menuruti perintah Renda. Dan cowok itu hanya diam tidak membantah kemauan Veronica. Bagaimana pun juga Veronica adalah saudara kembar Varel, tentu Veronica harus ada di saat saudara kembarnya dalam kondisi seperti ini.

🥀🥀🥀

Hari sudah mulai pagi matahari sudah naik ke atas langit, saat ini Renda sedang mengendarai motornya menuju sekolah. Varel masih ada di rumah sakit karena harus menjalankan perawatan lebih lanjut, dan tidak memungkinkan untuk dia menjalani aktivitasnya terlebih dahulu. Sesampainya di parkiran Renda langsung menstandarkan motornya lalu menghampiri sahabat-sahabatnya yang tidak jauh dari sana.

"Si bos masih di rumah sakit?" Tanya Gilang pada Renda.

"Iya," jawab Renda singkat, padat, dan jelas.

"Sumpah gue nggak habis pikir kemarin si bos mukulin Reyhan sampai pingsan terus dia juga ikutan pingsan," kata Gibran. Ya, kemarin Varel memang memukuli Reyhan secara brutal sampai titik dimana mereka berdua sama-sama pings my

Renda: The Lost Sky [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang