Jika seorang perempuan sudah menunjukkan sisi baik nya pasti perempuan itu mempunyai sedikit perasaan kepada seorang laki-laki_Renda Anggara.
🥀🥀🥀
Saat ini Renda sedang berada di markas tepatnya di taman depan markas. Suara petikan gitar terdengar dan juga Renda mulai bersenandung kecil seraya menikmati angin yang mulai berhembus. Suara kicauan burung juga ikut mengalunkan musik yang Renda nyanyikan.
Jrengg
Renda mulai memetik gitar tersebut, mengalunkan musik dengan menggunakan gitar sebagai iringan.
Aku mengerti perjalanan hidup yang kini kau lalui
Ku berharap meski berat kau tak merasa sendiri
Kau telah berjuang menaklukankan hari-hari mu yang tak mudah
Biar ku menemanimu membasuh lelah mu.Renda mulai bernyanyi mengikuti iringan gitar yang ia mainkan.
Izinkan ku lukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis tertawa
Biar ku lukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia.Perpaduan suara Renda dan juga alunan musik sangat terdengar halus. Terlebih suara Renda yang cukup merdu untuk di dengar. Sebenarnya Renda sangat hobi dalam bernyanyi dan bermain gitar, namun Renda merahasiakan hobi nya itu dari sahabat-sahabatnya terkecuali Varel yang memang sudah tahu semua seluk beluk hidup Renda.
Dari arah yang tak jauh dari tempat Renda berada, ada Aurora yang berdiri sambil memerhatikan Renda dari kejauhan. Bohong jika Aurora tidak terpana dengan suara Renda yang bisa menusuk ke ulu hatinya. Aurora pun berjalan menghampiri Renda.
"Ren," panggil Aurora. Orang yang di panggil pun menengok melihat Aurora.
"Tumben kesini, Ra? Ada apa?" tanya Renda. Renda pun langsung menaruh gitar yang ada di pangkuan nya dan Aurora langsung duduk di samping Renda. Sebenarnya Aurora ingin menanyakan sesuatu kepada Renda tentang Varel. Namun sepertinya rasa malunya terlalu besar. Entah Aurora pun bingung mengapa ia bisa seperti ini, yang jelas selama Aurora duduk di sekolah sebelum nya ia sama sekali tidak tertarik dengan cowok manapun, bahkan untuk meliriknya pun tidak. Tapi, setelah ia pindah entah ada kekuatan apa yang menarik hati Aurora untuk mulai mendekati Varel.
Renda memiringkan kepalanya bingung lalu melambai-lambaikan tangannya, "Ra," panggil Renda. Seketika Aurora pun tersadar dari lamunannya lalu melihat Renda. "Ini soal Varel?" Tebak Renda.
"K-kok lo tahu?" Mendengar respon Aurora yang gelagapan Renda semakin yakin bahwa Aurora datang ke markas ingin menanyakan Varel. Sudah beberapa hari ini Renda melihat bahwa hubungan antara Varel dan Aurora mulai semakin dekat. Aurora memang anak baru di kelas mereka, dan juga Aurora masih belum tahu semua tentang Varel. Namun entah ada magnet apa yang tiba-tiba membuat dia mendekati Varel secara langsung.
Satu detik. Dua detik. Aurora masih diam bingung harus berbicara apa dan juga sedari tadi Renda hanya memainkan gitar yang berada di pangkuannya. Sampai yang ketiga detik Aurora mulai memberanikan diri untuk menanyakan hal ini.
"Ren," panggil Aurora. Sontak Renda pun langsung menengok menatap mata Aurora, "g-gue mau tanya, rumah Varel dimana?" Tanya Aurora sambil menundukkan kepalanya tidak bisa melihat raut wajah Renda.
Aurora mendapatkan info dari teman-teman sekelasnya tentang rumah Varel berada. Namun mereka sama sekali tidak menjawabnya, mereka hanya diam saat Aurora menanyakan itu. Varel memang memiliki watak yang keras, siswa berprestasi, dan unggul dalam bidang akademik maupun non akademik, dan juga Varel adalah ketua basket sekaligus ketua dari salah satu geng motor yang cukup disegani oleh orang-orang. Bukan hanya orang-orang di luaran sana saja tapi di dalam sekolah termasuk guru-guru pun enggan untuk berurusan dengan Varel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renda: The Lost Sky [REVISI]
Teen FictionHidup dalam keluarga cemara dan banyak teman tak memastikan jika kebahagiaan datang. Renda Anggara seorang remaja yang memang beruntung dalam dua hal itu namun tidak dengan percintaannya. Renda di tinggal oleh pacarnya karena orang yang dia cintai d...