BAB 38: Hubungan Spesial?

35 13 17
                                    

Jika ada kata yang melebihi kata cinta gue akan menyebutkan kalau gue benar-benar mencintai dia_Naisa Anka Kelvaro.

Di dunia ini tak ada seorang laki-laki yang tulus mencintai perempuannya selain dia memerlukan perempuannya untuk menjadi mainan nya_Renda Anggara.

🥀🥀🥀

Kondisi markas saat ini tidak terlalu terbilang bersih, banyak sekali sampah yang berserakan dimana-mana, beberapa makanan yang jatuh ke lantai membuat noda di atas lantai. Selain itu ada beberapa bingkai foto yang jatuh ke lantai membuat serpihan kaca bertebaran dimana-mana. Ini bukanlah ulah penyusup yang datang ke markas lagi tapi ini adalah ulah Kenzo dan juga Gilang perihal pertengkaran kecil tadi soal memperebutkan makanan. Varel yang pertama kali masuk ke dalam markas pun hanya geleng-geleng kepala tidak habis pikir dengan kelakuan kekanak-kanakan mereka. Varel ingin sekali menjadikan mereka berdua samsak saat ini juga karena telah berhasil membuat emosinya naik.

Namun Renda mencegah dan melarang nya, sebab ketua adalah benteng dari semua anggotanya, dan ketua tidak boleh menghakimi sendiri. Alhasil Renda harus lebih bersabar karena mempunyai anggota yang minim akhlak.

"Maaf, Rel. Soalnya nih bocah manas-manasin gue," tuduh Gilang pada Kenzo.

"Apa-apaan lo! Lo yang manas-manasin gue kenapa jadi gue yang di tuduh!" imbuh Kenzo tidak terima jika di tuduh seperti ini.

"Kayak nggak tau aja kelakuan mereka, Rel," sahut Gibran. Varel masih diam tak mau mengurusi hal yang tidak penting seperti ini. Ini hanya akan membuang tenaganya saja.

"Beresin!" tekan Varel lalu melenggang pergi dari sana meninggalkan mereka semua untuk berlatih bela diri di halaman belakang markas. Sedangkan Kenzo dan Gilang hanya bisa meneguk saliva nya susah payah, jika Varel sedang mode seperti ini mereka berdua akan habis dijadikan samsak oleh ketua nya, tapi mereka beruntung ada karena ada Renda yang menahannya.

Melihat kepergian Varel, Renda pun ikut pergi dari sana menyusul ketuanya untuk berlatih bela diri. Sebagai anggota Cariozz harus mempunyai skill tersendiri agar bisa menghadapi musuh di saat situasi genting. Mereka harus siap kapanpun itu. Sedangkan Kenzo dan Gilang hanya memperhatikan wakil ketua dan ketua mereka yang bertingkah sedikit aneh hari ini.

Kenzo pun mengode pada Gilang meminta penjelasan ada apa dengan mereka, "kenapa?" tanya Kenzo.

"Mana gue tau bangsat!" jawab Gilang dengan makian. Lantas Gilang pun melanjutkan memakan camilan yang ada di depannya. Mereka pun tak mengatakan apapun lagi.

🥀🥀🥀

"Mau sampai kapan lo merahasiakan rencana yang sedang lo lakukan?" tanya Renda pada Varel setelah sampai di ruangan pribadi Varel. Varel yang sebelumnya menatap ke arah luar balkon itu pun membalikkan tubuhnya menghadap Renda. Tatapan tajam bak elang itu bisa membuat siapa saja merasa takut, tapi tidak untuk Renda yang sudah biasa.

"Gue curiga kalau Bastian dalang di balik ini semua," ungkap Varel mulai menceritakan semua rencananya. "Gue pernah ngikutin dia, dan dia sempat pergi ke gedung usang yang cukup sepi jauh dari kota. Gue lihat di gedung banyak penjaga yang berjaga di luar," ungkap nya lagi.

Renda mengerutkan keningnya tidak paham dengan pembahasan saat ini. Ia belum terlalu paham apa maksud yang Varel ucapkan. Varel mendudukkan dirinya di kursi tepat di depan meja besar, lalu tangannya bertumpu pada dagunya. Begitupun dengan Renda yang ikut duduk tepat di depan Varel.

"Maksud lo?" tanya Renda masih belum paham.

"Tempat itu adalah tempat dimana Kiara di sekap," ungkap Varel. Seketika mata Renda pun membelalak kala itu juga saat mendengar ucapan Varel yang di lontarkan. Varel yang merasa Renda hanya diam pun mendongakkan kepalanya lalu menyenderkan tubuhnya pada kepala kursi. "Gue udah nyuruh salah satu anak buah gue untuk jadi mata-mata disana," ucap nya seolah tahu pikiran Renda.

Renda: The Lost Sky [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang