Tuhan memang sudah mengambil orang yang ku cinta. Tapi, tuhan juga telah memberikan seseorang yang bisa membuatku tersenyum_Renda Anggara.
🥀🥀🥀
Pagi telah tiba, matahari sudah menampakkan dirinya di atas sana, suara burung berkicau membuat sensasi pagi ini bertambah. Di halaman rumah Renda sudah bersiap-siap untuk jogging, karena sekolah sedang libur Renda ingin menghabiskan harinya bersama sahabat-sahabatnya.
"Huftt," Renda menghela napas berat karena dia sedang melakukan push up sedangkan disana ada Reva yang sedang berolahraga skiping. Renda menghentikan push up nya setelah di rasa sudah panas, lalu dia menghampiri Reva dan melihat gadis itu.
"Bang," panggil Sinta dari arah pintu. Sinta membawakan satu cemilan untuk kedua anaknya. Dia menaruh cemilan itu dan duduk di samping Renda. Tangan Sinta tergerak mengusap kening Renda yang penuh dengan keringat. Sinta pun mengambil handuk di sisi nya lalu mengelap keringat anak sulungnya ini, "kebiasaan deh, habis olahraga itu langsung di lap jangan di biarin dong," omel Sinta.
"Tahu tuh, bang. Kebiasaan banget," sahut Reva.
"Yehh, diem lo bocil."
"Ih bunda, bang Renda ngatain aku bocil," rengek Reva. Sedangkan Sinta hanya geleng-geleng kepala melihat anak sulung dan bungsunya. Sudah tidak biasa lagi Sinta melihat perdebatan kecil kakak beradik itu, Sinta hampir setiap hari melihatnya.
"Kamu ini kebiasaan banget godain adik kamu," omel Sinta lagi. Sedangkan Renda hanya nyengir.
"Oh iya tolong antar makanan ke rumah Varel ya," ucap Sinta.
"Lah Bun, Veronica kan bisa masak."
"Iya bunda tahu, tapi pasti Veronica kerepotan karena pembantunya sedang cuti," setelah mengatakan itu Sinta pun pergi dari sana untuk mengambil paper bag yang sudah dia siapkan. Beberapa menit kemudian Sinta kembali dengan membawa paper bag di tangannya. Sinta langsung memberikan benda itu kepada anaknya.
"Ya udah Renda anterin tapi Renda ganti baju dulu," kata Renda setelah itu dia melesat untuk mengganti pakaian. Selang beberapa waktu Renda kembali dan mengambil paper bag yang ada di tangan Sinta, menyalimi tangan Bundanya lalu pergi dari sana.
"Eh bang, tunggu." Renda pun menengok melihat Bundanya.
"Ada apa bun?" Tanya Renda.
"Bunda ikut deh," Renda memiringkan kepalanya bingung. Sinta pun masuk ke dalam untuk mengambil tas lalu keluar lagi dan masuk ke dalam mobil.
🥀🥀🥀
Sesampainya di rumah Varel, Sinta langsung menekan bel nya. Satu detik, dua detik belum ada yang membukakan pintu sampai detik yang ketiga akhirnya pintu itu pun terbuka menampakkan Varel, "Tante sama Renda kesini mau ngapain?" Tanya Varel.
Renda dan Sinta hanya tersenyum, "Tante bawain makanan untuk kamu sama Veronica," ucap Sinta. Sinta pun langsung menunjukkan paper bag yang berisi makanan, "ambil."
Varel melihat ke arah Renda, "nggak usah Tante. Veronica udah masak," balas Varel. Melihat raut wajah dari Sinta, Varel pun langsung mengambil paper bag itu, rasanya tidak enak jika tidak mengambilnya Sinta sudah memasak tapi tidak di ambil, "makasih Tante... Yaudah masuk Tante."
Tanpa berlama-lama Sinta pun langsung masuk ke dalam rumah untuk menemui Veronica di dalam. Sedangkan Varel dan Renda masih berdiri di depan pintu melihat Sinta masuk. Varel kembali menatap ke arah sahabat nya, "kenapa lo nggak ngasih tahu?" Tanya Varel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renda: The Lost Sky [REVISI]
Teen FictionHidup dalam keluarga cemara dan banyak teman tak memastikan jika kebahagiaan datang. Renda Anggara seorang remaja yang memang beruntung dalam dua hal itu namun tidak dengan percintaannya. Renda di tinggal oleh pacarnya karena orang yang dia cintai d...