"Begitu beruntungnya mempunyai sahabat yang selalu ada dan bisa di mengerti, mereka akan selalu ada meski dalam keadaan suka maupun duka." _Sinta Nerra Anggara.
🥀🥀🥀
Keesokan hari nya Renda sudah kembali beraktivitas seperti biasa. Namun bedanya Renda sudah kehilangan setengah jiwa nya. Renda sudah tak seperti dulu lagi, senyum di bibir cowok itu sudah menghilang begitupun dengan dunia nya yang ikut menghilang. Senyum Renda seolah di telan dunia dan tak akan pernah kembali seperti semula.
Saat ini Renda sudah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, dia tak sendiri tentunya ada anggota inti Cariozz termasuk Varel yang sudah menunggu di luar rumah. Renda berjalan dengan lunglai tak bersemangat untuk berangkat sekolah hari ini. Sebenarnya Sinta sudah mengatakan jika Renda lebih baik di rumah terlebih dahulu untuk menenangkan diri, namun anak sulungnya ini bersikeras untuk berangkat ke sekolah.
"Abang beneran mau berangkat ke sekolah aja? Bunda sedikit khawatir sama kondisi Abang," ucap Sinta, lagi. Entah sudah berapa kali Sinta selalu mengatakan itu kepada Renda.
"Bener, Bunda. Renda enggak pa-pa," balas Renda meyakinkan Sinta bahwa dia tak apa-apa. Bunda nya ini tipe orang yang cemas berlebih, setiap kedua anak-anaknya terluka dan hancur pasti Sinta selalu berujar untuk beristirahat saja di rumah sampai membaik. Renda sangat sayang dengan Sinta, perhatian dan kasih sayang Sinta cukup membuat anak-anak mereka nyaman, termasuk anggota Cariozz.
Seluruh anggota Cariozz sudah menganggap bahwa Sinta adalah ibunda tercinta mereka. Mereka sangat menyayangi Sinta layaknya seorang ibu kandung mereka sendiri termasuk Varel yang memang anak dari sahabatnya. Sebagian besar dari mereka berjanji untuk menjaga dan melindungi Sinta tanpa tahu apa itu terluka dan mereka menepatinya.
"Bunda masih cemas, bang. Bunda takut kamu..."
"Tante enggak usah khawatir. Ada kita yang akan jagain nih bocah," sahut Kenzo. Seketika waktu itu juga Kenzo mendapatkan tatapan sinis dari Renda, memang anggota satu ini laknat.
"Peace," Kenzo mengangkat dua jari nya. Jika di bilang Kenzo sangatlah takut jika dia mendapatkan tatapan sinis dari ketua maupun wakil ketuanya. Nyali Kenzo yang tidak sekebal itu, dia bisa takut kapan saja jika saat mendapatkan itu.
"Ya Udah Tante kita pamit dulu," pamit Gibran mewakili ke-tujuh sahabat nya. Mereka pun berpamitan dan salam kepada Sinta untuk pergi ke sekolah. Mereka akan telat jika terus berlama-lama mengobrol.
"Assalamualaikum," ucap Gibran lagi.
"Waalaikumsalam," jawab Sinta. Lantas mereka pun pergi ke motor masing-masing meninggalkan Sinta. Sinta hanya bisa tersenyum saat mereka sudah pergi dari sana, "kamu beruntung, bang, bisa dapet teman kayak mereka," gumam Sinta.
🥀🥀🥀
Setibanya di sekolah, anggota inti Cariozz tak langsung pergi ke kelas terlebih dahulu, mereka ke kelas hanya untuk sekedar menaruh tas saja. Melainkan mereka melenceng ke kantin sekolah hanya untuk menongkrong sambil menunggu bel berbunyi. Tak heran jika di satu meja semua siswa/i menganggap bahwa meja itu hanya boleh di duduki oleh anggota Cariozz saja. Tak ada siapapun yang boleh menduduki meja itu selain anggota Cariozz.
Geng Cariozz juga cukup terkenal di sekolah ini, banyak cewek-cewek yang menyukai mereka karena mereka terlihat keren. Selain itu Varel ketua geng motor adalah kapten basket di sekolah ini, sudah banyak kejuaraan yang di dapat oleh Varel beserta anggota basket lain yang mereka menangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renda: The Lost Sky [REVISI]
Teen FictionHidup dalam keluarga cemara dan banyak teman tak memastikan jika kebahagiaan datang. Renda Anggara seorang remaja yang memang beruntung dalam dua hal itu namun tidak dengan percintaannya. Renda di tinggal oleh pacarnya karena orang yang dia cintai d...