BAB 11: Bastian

45 17 4
                                    

Sehabis dari markas, Renda saat ini sedang kebut-kebutan di jalan. Lagi, dia menemukan bukti lagi di salah satu tempat yang sering Senja kunjungi dan saat ini ia sedang mencari bukti lain di tempat-tempat lainnya berharap menemukan sesuatu di sana.

Sesampainya di tempat itu, tepatnya di taman belakang rumah Senja. Renda mencari bukti lain di satu tempat ke satu tempat lainnya dan saat ini ia sedang duduk di kursi karena kelelahan. Renda sama sekali tidak menemukan bukti apapun lagi di rumah ini, bukti-bukti semua itu seolah hilang begitu saja, atau mungkin bukti itu memang ada tapi ada seseorang yang berusaha menghilangkan semua bukti yang ada.

Renda mengacak rambut asal karena kesal, dia harus mencari bukti kemana lagi? Semua tempat yang biasa kunjungi sudah Renda datangi tapi sama saja tidak ada bukti apapun.

"Arghh!! Gue harus cari bukti kemana lagi bangsat!!" Kesal Renda karena frustasi. Didepan pintu sana ada Kiara yang membawa nampan minuman dan dia menghampiri Renda.

Kiara menyimpan nampan yang berisikan minuman itu di atas meja lalu dia duduk di kursi satunya, "belum ketemu bang?" tanya Kiara pada Renda dan langsung mendapat gelengan dari cowok di depannya.

Suara notifikasi masuk ke dalam ponsel Renda, dengan cepat Renda pun langsung membuka notifikasi itu. Rakha mengirimkan pesan kepada Renda untuk cepat datang ke markas Cariozz, dia sudah mempunyai satu bukti, "gue pergi dulu," pamit Renda pada Kiara.

Renda pun berlari ke arah motornya tanpa menunggu ucapan Kiara terlebih dahulu ia langsung melesat pergi dari tempat itu. Bukti itu jangan sampai hilang lagi!

🥀🥀🥀

Sesampainya di markas Renda langsung masuk ke dalam dan kebetulan disana ada Varel beserta anggota yang lainnya, dan jangan lupakan juga ke empat teman-teman Rakha, "mana buktinya?" tanya Renda to the point.

"Santai dulu kali bang," jawab Raden. Jari jemari Raden mulai menari di atas keyboard mengecek satu bukti yang dia temukan dari CCTV jalanan. Setelah itu Raden pun memperlihatkan video CCTV itu kepada Renda.

Di dalam video itu ada seorang laki-laki yang menghampiri Senja yang sedang sibuk dengan ponselnya. Lalu Senja pun bangkit berdiri setelah orang itu mendekati, Senja pun berbicara dengan orang itu. Dia seolah tahu siapa dia.

"Siapa dia?" tanya Renda pada Raden.

"Ya mana gue tau bang, gue kan cuma nyari bukti untuk lo doang," celocos Raden. Jangan salahkan Raden, dia memang di tugaskan untuk mencari bukti entah itu berupa barang atau rekaman CCTV.

Tak sadar tangan Renda mulai terkepal saat melihat orang yang tadi berbicara dengan Senja mulai mendekati Senja seperti ingin memeluk tubuh Senja. Renda berusaha untuk tetap mengontrol emosi nya agar tidak meledak kala itu juga. Varel yang melihat raut wajah Renda yang mulai berubah itupun langsung mematikan video itu.

"Ikut!" titah Varel seolah tidak mau di bantah. Lantas Varel pun langsung pergi dari dalam markas dan di ikuti juga oleh Renda.

Saat ini mereka sedang berada di halaman depan markas tepatnya di bawah pohon yang biasa tempat Varel menyendiri, "kenapa?" tanya Varel.

"Kenapa apanya?" tanya Renda pura-pura tidak mengerti. Bohong jika Renda tidak mengerti dengan pembahasan yang akan Varel bicarakan. Tentu Renda mengerti.

Renda: The Lost Sky [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang