Meski jiwa dan ragamu sudah pergi di telan bumi namun tidak dengan tempat kenangan yang sering dirimu datangi_ Renda Anggara.
🥀🥀🥀
Pagi telah tiba kembali, Renda kembali menjalankan aktifitasnya seperti biasa. Hidup Renda hampa tanpa ada sosok orang yang dia sayang. Renda sudah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah tinggal hanya memakai sepatu saja. Pandangan Renda melihat ke arah pajangan foto di laci kamar nya, foto itu nampak seorang gadis yang tersenyum, dan seorang laki-laki yang memegang puncak kepala gadisnya. Itu foto Senja dan Renda dua tahun yang lalu.
"Senja, apa kabar? Sudah lama sejak kematian kamu, tapi aku masih belum bisa melupakan kamu. Kamu terlalu melekat dihidupku, sampai aku susah untuk melupakan mu," ucap Renda.
Dari arah luar kamar ada seseorang yang mengetuk pintu kamar Renda, lalu orang itu pun membuka pintu dan memperlihatkan Reva.
"Bang, kata bunda sarapan," ucap Reva memberitahu Renda untuk sarapan.
"Iya," lantas Renda pun langsung memakai sepatu nya dan menyampirkan tasnya di bahu.
Renda pun keluar kamar untuk menemui bunda kesayangannya. Kalau tidak di turuti bunda ratu pasti akan sangat marah. Sesampainya di meja makan Renda langsung duduk di samping Reva, "pagi Bunda" sapa Renda.
"Pagi anak-anak bunda, ya sudah kalian sarapan baru berangkat ke sekolah," balas Renda.
Renda dan Reva pun langsung mengambil roti. Setiap pagi Kaka beradik itu memang tidak suka makan nasi, mereka lebih memilih sarapan dengan roti saja.
"Bang, bang Varel tumben udah nggak kesini lagi?" Tanya Reva penasaran. Varel memang selalu berkunjung ke rumah Renda, tentunya dengan paksaan Sinta. Namun entah kenapa sudah dua Minggu ini Varel jarang datang ke rumah Renda lagi, Renda tak tau kenapa sahabat nya itu jarang berkunjung kesini. Varel terlalu menutup dirinya.
"Nggak tau, banyak urusan kali jadi jarang ke sini," balas Renda.
"Tapi Reva kangen sama kak Veronica," gerutu Reva. Reva dan Veronica memang selalu bersama jika dia bermain di rumah Renda.
"Ya udah nanti gue bilang sama Varel dan Veronica ya?" Tanya Renda dan langsung di angguki oleh Reva. Setelah itu mereka pun melanjutkan sarapannya.
🥀🥀🥀
Sesampainya di sekolah Renda langsung masuk ke dalam kelasnya lalu dia pergi ke kantin. Saat pertama kali melihat kelas yang cukup sepi Renda sudah mengira jika inti Cariozz pasti ada di kantin. Mereka memang sering nongkrong di kantin sebelum jam pelajaran berbunyi. Setelah sampai di kantin Renda langsung duduk di samping Varel yang sedang bermain game.
"Game terus yang di urusin," celoteh Renda pada Varel. Sedangkan respon Varel hanya diam, seperti tak peduli dengan ucapan Renda tadi.
"Bos, Blackcobra mau nyerang kita," ucap Gibran tiba-tiba.
"Tau dari mana lo blackcobra mau nyerang kita?" Tanya Rafa.
"Gue nyimpen mata-mata di geng mereka, dan dia kasih info kalau nanti malem mereka akan nyerang kita di markas," ucap Gibran lagi memberitahu.
"Good," Gio angkat suara bangga dengan anggota nya yang satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renda: The Lost Sky [REVISI]
Teen FictionHidup dalam keluarga cemara dan banyak teman tak memastikan jika kebahagiaan datang. Renda Anggara seorang remaja yang memang beruntung dalam dua hal itu namun tidak dengan percintaannya. Renda di tinggal oleh pacarnya karena orang yang dia cintai d...