BAB 44: Bernasib Sial

19 12 17
                                    

Jangan tertipu dengan wajah mereka yang polos, seorang manipulator bisa saja bertingkah seperti korban padahal kenyataannya dialah yang menjadi penyebab nya_Renda The Lost Sky.

🥀🥀🥀

Seperti hari Jumat biasanya Varel dan juga anggota Cariozz akan membagikan makanan kepada orang-orang di jalanan sebagai Jumat berkah bagi mereka. Mereka dengan suka rela panas-panasan hanya untuk sedikit bersedekah dengan orang-orang yang tidak mampu.

"Terimakasih , Nak," ucap pak pemulung.

"Iya sama-sama, Pak. Jangan lupa di makan ya Pak?" Pak pemulung hanya mengangguk dan tersenyum ke arah Renda. Renda pun kembali membagikan kotak makanan itu.

Selang beberapa menit kantong kresek yang Renda pegang pun habis tak tersisa kotak makanan lagi. Renda pun langsung mengisyaratkan tubuhnya terlebih dahulu. Arah pandang Renda menuju tepat dimana Veronica dan Gilang berada, mereka berdua pun menghampiri Renda setelah kresek yang mereka bawa habis. Tak lama anggota yang lain pun muncul, "kita langsung pulang, bentar lagi jumatan," kata Renda menginstruksikan mereka semua.

Mereka hanya mengangguk lalu pergi ke motor mereka masing-masing, Renda mulai menaiki motor besarnya dan di ikuti oleh Veronica yang juga ikut naik. Varel tidak ikut karena tidak di perbolehkan oleh Veronica untuk dia beristirahat di rumah, sebab kemarin Varel kambuh lagi. Setelah itu mereka pun pergi dari sana.

Di tengah perjalanan menuju rumah Varel untuk mengantarkan Veronica pulang jalanan cukup terbilang sepi karena hari sudah siang dan juga akan jumatan. Renda sedari tadi fokus mengendarai motornya dan Veronica hanya melihat toko-toko yang di lewatinya. Kecepatan motor nya tidak terlalu tinggi, Renda hanya mengendarai dengan kecepatan sedang. Namun tiba-tiba saat Renda melihat ke arah spion motor ada motor lain yang mengikutinya dari belakang. Lantas Renda pun menarik tangan Veronica membawanya ke pinggang untuk gadis itu berpegangan, "pegangan yang kenceng," ucap Renda sedikit teriak karena terkena angin.

Veronica mendengar suara Renda itupun langsung mengencangkan tangannya memeluk pinggang cowok itu. Sedangkan Renda mulai mengencangkan kecepatan motor nya untuk menghindari orang yang tadi mengikutinya.

"Shit siapa mereka?" Maki Renda. Cowok itu melajukan motornya di atas rata-rata agar orang yang mengikutinya tertinggal. Namun nasib sial berpihak kepada mereka, orang yang tadi mengikutinya kini sudah berada di depannya, menghadang. Renda dengan cepat menekan rem motor agar tidak bertabrakan dengan orang yang menghadangnya saat ini. Setelah motor itu berhenti Renda membuka helm full face itu lalu turun dari atas motor dan Veronica pun ikut turun dan sekarang sedang berada di belakang Renda.

"Serahkan gadis itu," ucap salah satu dari orang yang menghadang motornya. Mendengar itu Veronica langsung membulatkan matanya, Veronica langsung bersembunyi dibelakang Renda berharap cowok itu bisa melindunginya.

"Kalian siapa?" tanya Renda pada mereka. Tanpa aba-aba mereka langsung menyerang Renda dan memukul pipi cowok itu.

"NIC LARI!" teriak Renda pada veronica. Veronica langsung berlari terbirit-birit menjauh dari sana. Lagi, nasib sial berpihak kepada mereka, seseorang yang menghadang mereka tadi mengikuti Veronica.

"Varel tolongin gue," gumam Veronica masih dengan berlari. Veronica berusaha untuk lepas dengan orang yang mengikutinya itu, ia berlari sekencang-kencangnya agar orang itu tertinggal.

"BERHENTI LO!!" teriak orang itu yang masih mengejarnya.

Kembali pada Renda yang sedang berlawanan dengannya, beberapa kali Renda lontarkan pukulan dan tendangan kepada mereka namun mereka sama sekali tak tumbang. Mereka sangat kuat untuk ia hadapi sendiri.

Renda: The Lost Sky [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang