BAB 36: Takkan Pernah Damai

31 12 10
                                    

Kejahatan itu untuk di buka bukan untuk di tutupi. Sebaik mungkin menutupi kejahatan pasti akan terbongkar juga_Renda Anggara.

🥀🥀🥀

Suasana kelas begitu ramai karena guru tidak akan datang ke dalam kelas karena sedang melakukan rapat antar guru. Di karenakan jam sedang kosong seluruh murid memutuskan untuk di kantin, begitupun dengan inti Cariozz. Saat ini mereka berdelapan sedang duduk di meja belakang, melontarkan canda dan tawa.

"Gimana soal teror itu? Masih berlanjut?" tanya Gibran pada Renda. Renda yang semula hanya fokus pada ponselnya pun kini mengalihkan arah pandang nya pada Gibran.

"Masih," jawab Renda singkat.

"Lo udah tau siapa pelakunya?" kini giliran Andhika yang bertanya.

"Belum," jawab Renda lagi singkat.

"Kenapa nggak di cari tau aja?" kata Rafa angkat bicara.

Renda pun menaruh benda pipih yang ada di genggamannya lalu memperhatikan mereka semua.

"Masalahnya nggak ada jejak yang di tinggalkan pelaku. Dia seolah sudah merencanakan ini dari awal agar nggak ada seorang pun yang bisa mengetahui identitasnya," ungkap Renda. Selama ini Renda sudah mencari tahu soal pelaku dalam teror yang di alami nya oleh keluarganya ini.

"Ada orang yang lo curigai?" kini giliran Varel yang angkat bicara.

"Ada."

"Bastian?" tanya Varel lagi dan langsung mendapatkan anggukan dari Renda. Sebetulnya saat pertarungan Renda dengan Bastian kala itu Varel sudah curiga bahwa ada sesuatu yang janggal dari Bastian. Diam-diam Varel mengamati Bastian dan menuruti nya kemana pun, karena Varel curiga bahwa Bastian lah yang menjadi penyebab semua dari permasalahan ini. Sampai akhirnya Varel mengikuti Bastian ke gedung yang cukup jauh dari rumah-rumah.

Untuk perihal ada urusan apa Bastian datang ke sana Varel pun tidak tahu pasti. Karena Varel hanya memperhatikan nya dari jauh, mengingat banyak sekali penjagaan di gedung kosong itu yang cukup ketat.

Rasakan pembalasan gue batin Varel.

🥀🥀🥀

Di rumah bernuansa Eropa itu singgah lah seorang pria yang tinggal sendirian. Dia menatap foto di depannya yang terlihat cukup harmonis sebelum kejadian yang memisahkan antara mereka.

"Maafin papa. Mungkin ini terlihat jahat, tapi papa akan membalasnya nanti jika papa sudah kembali," ucap nya. Kejadian itu cukup membuat keluarganya hancur. Dia harus meninggalkan kedua anaknya untuk keselamatan mereka, sudah cukup istrinya saja yang menjadi korban atas perlakuan mereka padanya. Ia tidak mau jika kedua anaknya akan menjadi korban selanjutnya.

Tok

Tok

Suara ketukan pintu terdengar, dengan cepat pria itu menghapus air matanya yang tiba-tiba keluar. Orang yang mengetuk pintu tadi langsung menghampiri bos nya yang berdiri memunggunginya.

"Selamat siang, Bos," sapa orang itu. Pria itu membalikkan tubuhnya menghadap orang yang baru saja datang.

"Ada apa, Pak Reno?" tanyanya.

"Sepertinya Varel sedang memperhatikan seseorang, untuk siapa orang itu saya belum bisa memastikan," ungkap Pak Reno. Saat Varel mengikuti Bastian tanpa sadar ada juga yang mengikuti Varel dari kejauhan.

Renda: The Lost Sky [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang