Renda menuruni anakan tangga untuk sarapan, ia berjalan menuju meja makan lalu duduk di samping Reva yang sedang lahap memakan roti dengan selai strawberry.
"Ren, kamu anterin Reva ya? Bunda nggak bisa anterin dulu soalnya bahan-bahan di rumah udah habis," ucap Sinta pada Renda. Sontak Renda pun langsung melihat ke arah Reva yang hanya menyengir, cowok itu memutar bola matanya malas.
"Kali-kali bang lo anterin adik lo sendiri," sahut Reva. Tanpa menunggu jawaban Renda terlebih dahulu Reva langsung menarik tangan Renda sambil berlari menuju pintu keluar, "Bunda Reva sama Bang Renda pamit pergi dulu!" Pekik Reva sambil menarik tangan Renda.
Saat di pekarangan rumah cowok itu melihat ke arah Reva dari atas sampai bawah. tanpa mengucapkan apapun lagi ia langsung membuka jaket nya lalu melingkarkan jaket tersebut di pinggang Reva. Tindakan itu Renda lakukan agar paha Reva tidak terekspos karena rok sekolah nya adalah rok pendek.
"Nanti di liatin," Setelah mengucapkan itu Renda pun naik ke atas motor lalu mengubah tasnya dan di taruh di depan, "naik," titah Renda. Reva pun langsung naik ke atas motor Renda lalu mereka pun pergi dari area rumah. Sebetulnya bisa saja Renda memakai mobil untuk pergi ke sekolah, namun dikarenakan jalanan ibu kota yang selalu macet membuat Renda sangat malas jika harus membawa mobil. Ibu kota pasti akan padat oleh kendaraan, ia paling tidak suka jika harus macet-macetan di jalan.
🥀🥀🥀
Sesampainya di depan gerbang sekolah Reva. gadis itu langsung melepaskan jaket dari pinggangnya lalu memberikan jaket itu kepada abangnya. Setelah menerima jaket tersebut Renda pun langsung memakai jaket itu lagi, "baik-baik," pesan Renda, "nanti gue jemput lagi," lanjutnya.
"Kan ada Bunda. kenapa lo yang harus jemput gue?" Tanya Reva. Gadis itu memiringkan kepalanya meminta penjelasan, tumben sekali Renda meminta untuk menjemputnya padahal jadwal di sekolah Renda pun sama padatnya.
"Gue abang lo, emang harus ada alasannya dulu?" Tanya Renda balik. Reva pun diam seribu kata bingung harus menjawab apa.
"Nggak sih," dari arah yang tidak jauh dari mereka ada Reygan yang memperhatikan Reva dan juga Renda. Reygan tidak pernah melihat cowok yang di samping Reva. Lantas dia pun menghampiri nya. Reva yang melihat kedatangan Reygan lantas menoleh, entah kenapa tiba-tiba Reva merasakan ada kupu-kupu yang berterbangan di perutnya, "Reygan, ngapain?" Tanya Reva.
"Nggak," jawab Reygan singkat, padat, dan jelas.
"Yaudah gue berangkat, Varel udah nungguin soalnya," tanpa menunggu jawaban dari Reva lagi cowok itu pun langsung memakai helm full face nya lalu menyalakan motor dan pergi dari sana. Reygan masih memperhatikan jaket yang di kenakan Renda, dia seperti tahu logo itu.
🥀🥀🥀
Reva berjalan di koridor bersama dengan Reygan, sontak semua pasang mata yang pun langsung tertuju kepada mereka berdua. Banyak sindiran atau cibiran yang mereka lontarkan untuk Reva karena berani berjalan berdua di koridor sekolah dengan most wanted.
"Yang tadi siapa?" Tanya Reygan pada Reva.
Reva pun langsung mendongakkan kepalanya lalu melirik Reygan, "Abang. Kenapa emang?" Kini giliran Reva yang bertanya.
"Logo di jaketnya kayak kenal," jawab Reygan. Ya, Reygan memang sudah tahu jika itu adalah logo dari perkumpulan geng motor Cariozz. Ia mengetahuinya sebab beberapa kali melihat mereka saat membagikan kotak makanan kepada orang yang membutuhkan di jalan raya setiap hari Jumat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renda: The Lost Sky [REVISI]
Teen FictionHidup dalam keluarga cemara dan banyak teman tak memastikan jika kebahagiaan datang. Renda Anggara seorang remaja yang memang beruntung dalam dua hal itu namun tidak dengan percintaannya. Renda di tinggal oleh pacarnya karena orang yang dia cintai d...