BAB 45: Putus?

19 11 22
                                    

Udah sampai sini, gimana kalian sudah mulai tau siapa psikopat itu? Siapa orang-orang misterius itu? Kalau belum paham gak apa-apa. Lagipula masih ada beberapa bab lagi.

Happy reading

🥀🥀🥀

Renda menyandarkan tubuhnya di brankar, Renda sudah sadar beberapa hari yang lalu saat pertama kali sadar dia langsung menanyakan dimana Varel. Karena cowok itu tak ada di ruangan ini. Renda menanyakan kepada kedua orangtua nya dan mereka pun tidak mengetahui dimana Varel bahkan orangtua nya pernah menanyakan ini kepada sahabat-sahabatnya namun mereka sama. Alhasil karena merasa khawatir Renda meminta kepada Rama untuk mencari Varel.

"Pencarian Varel sama Veronica udah ada, Yah?" Rama hanya menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaan anaknya itu. Kondisi Renda sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, bahkan dia bisa pulang besok tapi harus perbanyak istirahat saja.

"Lo kemana sih, Rel?" Gumam Renda.

"Enggak usah di pikirin, Bang. Pasti Bang Varel baik-baik," timpal Reva yang sedang duduk sambil memainkan ponsel miliknya di sofa dekat brankar.

"Iya, bener kata Reva. Kamu fokus sama kesembuhan kamu aja," Sinta berdiri dari duduknya. Ia ingin membeli sesuatu di kantin rumah sakit untuk anak dan suaminya, "bunda beli makanan dulu ya," mereka hanya mengangguk lalu setelah itu Sinta pergi dari ruangan anaknya.

🥀🥀🥀

Saat berjalan di koridor Sinta tak sengaja melihat Varel yang berjalan sempoyongan. ia pun langsung berlari menghampiri Varel untuk menangkap tubuh cowok itu. Setelah berhasil menangkapnya baru ia berucap, "astaghfirullah Varel kamu kenapa? penyakit kamu kambuh?" tanya Sinta pada Varel karena merasa khawatir. Mengenai penyakit Varel, Sinta dan Rama sudah mengetahui nya sebab Renda sudah menceritakan semuanya pada mereka.

"Nica mana?" Dengan mata yang memerah Sinta sudah tahu kalau Varel menangis. Sinta tak menjawabnya ia membiarkan Varel untuk mengeluarkan keluh kesahnya. Lalu memeluk dengan erat.

"Nica selamat kan Tante? Nica nggak akan kenapa-napa kan? Aku nggak becus kan jagain dia?" Lirih Varel. Varel kembali menangis kini dia sedang di pelukan Sinta. Sinta menggeleng tidak setuju dengan ucapan Varel tadi. Sinta sedari tadi mengelus punggung cowok itu yang bergetar karena isak tangisnya. Sinta memperlakukan Varel sebagai anak kandungnya sendiri seperti Renda dan Reva, ia sangat menyayangi Varel.

Dari kejauhan sudah ada Aurora dan anak-anak Cariozz di belakang gadis itu. Mereka melihat Varel yang dipeluk oleh Sinta dengan sangat erat sembari menangis di pelukannya. Tanpa menanyakan pun mereka sudah tahu kalau saat ini Varel sedang hancur. Karena mengingat Veronica adalah keluarga satu-satunya membuat cowok itu harus menjadi pelindung yang amat kuat untuk melindungi ratu nya.

"Sedih banget gue liatnya," gumam Kenzo.

"Sehancur itu si bos," ucap Rafa menyahuti ucapan Kenzo.

"Gue nggak pernah liat Varel kayak gini," kini giliran Gilang yang berucap.

Mereka semua sama-sama diam melihat begitu terpuruk nya ketua mereka yang biasa disebut es batu itu kini sedang menangis di dalam dekapan Sinta. Tidak ada yang tahu seberapa menyakitkan hidup yang Varel jalani mereka hanya tahu jika Varel tidak pernah terluka. Mereka begitu terkejut dengan hari ini yang mungkin cukup teriris hati mereka.

"Rel, jangan kalah sama penyakit kamu," gumam Aurora.

🥀🥀🥀

Esok harinya Renda sudah keluar dari rumah sakit. Saat ini cowok itu sedang berada di pekarangan rumah duduk di ayunan depan rumahnya. Atensi nya ia alihkan saat melihat sosok seorang perempuan disana yang menatap Renda dengan tatapan teduhnya. Lantas Renda pun langsung berdiri dan menghampiri perempuan itu. Renda langsung memeluk tubuh gadis itu dengan erat.

Renda: The Lost Sky [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang