BAB 42: Pengkhianat?

22 14 18
                                    

Hati-hati dalam menebak, ingat seorang penjahat bisa saja membuat kita keliru dengan topeng yang di pakainya _Renda: The Lost Sky.

🥀🥀🥀

Seorang pria berperawakan tinggi berjalan, tatapan matanya begitu tajam membuat beberapa orang merasa takut. Pria berjas itu masuk ke dalam salah satu ruangan setelah mengetuk pintu. Objek pertama kali yang pria berjas itu lihat adalah kehadiran dua orang yang menatapnya dengan tatapan tajam juga.

"Ada apa?" tanya nya.

"Santai saja Rama, kita bicarakan sambil duduk," Pak Xavi melihat Raga dan mengode pemuda itu untuk duduk juga. Raga dan Rama pun mulai duduk di hadapan Xavi. Tak lama Raga mulai merogoh tasnya lalu mengeluarkan amplop berkas berwarna coklat dan memberikannya pada Xavi.

Tanpa mengucapkan apapun lagi Xavi langsung membuka amplop tersebut dan membaca nya. Kertas itu adalah informasi yang sengaja Raga teliti, hal itu untuk mengetahui apa rencana musuh selanjutnya untuk menyerang lawan. Bukankah kita juga harus ada persiapan?

"Dari hasil laporan mereka akan menculik seseorang lagi, tapi untuk siapa nya saya belum mengetahui," ucap Raga memberi informasi pada Rama dan juga Xavi. Selama ini Raga memang di suruh oleh Xavi untuk menjadi mata-mata mereka, Xavi menempatkan nya di tempat mereka. Maka dari itu Raga mengetahui bahwa Kiara di culik oleh musuhnya.
Sejauh ini Raga menjadi mata-mata tak ada seorang pun yang menyadari jika ia sedang di pihak lawan. Tak ada sama sekali kecurigaan dari mereka.

Xavi menyenderkan tubuhnya pada kepala kursi lalu tangannya ia lipat di depan dada. "Belum ada pergerakan dari mereka?" tanya Xavi.

"Belum," jawab Raga singkat, padat, dan jelas.

"Ada informasi lain?" kini giliran Rama yang bertanya. Raga pun mulai merogoh saku jaket yang di kenakan nya lalu memberikan benda kecil kepada Xavi. Dengan cepat Xavi pun langsung mengambil flashdisk tersebut dan memasangkan pada laptop. Xavi menggeser laptop itu agar Rama pun juga bisa lihat.

Namun begitu terkejutnya Rama saat melihat video yang terputar dari flashdisk tersebut. Video itu adalah video yang di rekam oleh Naisa beberapa bulan yang lalu saat kejadian kematian Senja. Rama hanya diam karena begitu terkejutnya melihat video miris tersebut yang dimana akan merenggut jiwa anaknya karena di tinggal oleh Senja. Rama baru mengetahui tentang bukti yang satu ini.

"Dari mana kamu mendapatkan nya?" tanya Rama pada Raga.

Raga menengok dengan tatapan tajam nya, "dari seseorang yang me jadi saksi pembunuhan tersebut," jawab Raga. "Bisa menjadi kemungkinan itu adalah bukti yang akan mereka cari untuk menghilangkan nya agar tidak ada seorangpun yang mengetahui nya termasuk polisi. Tapi saya beruntung karena sudah mendapatkan nya sebelum mereka tahu. Bukti itu harus di simpan dengan sangat rahasia agar tidak ada seorang pun yang bisa mengambilnya," lanjut Raga.

Xavi mencabut benda kecil itu dari laptop lalu tangannya membolak-balik flashdisk tersebut. Xavi tersenyum smirk bangga dengan anak buahnya yang satu ini karena bisa ia andalkan di saat ia masih harus bersembunyi dari orang-orang. Xavi percaya bahwa Raga tidak akan mengkhianatinya, jika Raga mengkhianatinya Xavi tidak akan segan-segan membiarkan dia hidup dengan tenang.

"Bagus. Cari informasi yang lain, kita tidak bisa membiarkan mereka terlalu lama berkeliaran," kata Xavi.

"Baik," setelah mengucapkan itu mereka pun sama-sama diam tidak mengeluarkan suara apapun lagi.

"Untuk informasi selanjutnya biar saya dan Raga tangani. Kamu tenang saja, ingat rencana awal. Kamu hanya perlu menjaga keluarga mu agar tidak ada lagi yang me jadi korban," Xavi menatap Rama dan pria yang ditatap itu hanya mengangguk pelan lalu pergi dari sana tanpa sepatah kata apapun lagi.

Renda: The Lost Sky [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang