Kenapa hari Minggu selalu berakhir dengan cepat adalah sebuah misteri alam semesta yang tidak akan pernah bisa dijelaskan dengan apapun.
Bahkan jika kau tidak melakukan apapun dan hanya bermalas-malasan, akhir pekan selalu berakhir lebih cepat daripada yang kau harapkan.
Seakan, kau baru saja membuka mata untuk bangun di hari Sabtu, dan tiba-tiba saja sekarang sudah hari Senin.
Setelah mengalami hari Sabtu yang menyenangkan bersama Viola, kabur dan mengobrol hingga matahari hampir terbenam, hari Minggunya Nero habiskan dengan menjelaskan kepada Langit tentang apa yang akan menjadi tanggung jawabnya nanti jika bekerja di kafe.
Dan itu membuat Nero tetap 'waras' selama akhir Minggu itu. Menjaga kewarasan dalam artian tidak mengambil ponselnya dan menghubungi Viola.
Ia tidak bertemu dengan Viola. Wanita itu tidak datang ke kafe. Mereka hanya saling mengirim pesan, dan Viola berkata jika ia harus menemani bundanya berbelanja.
Viola bilang, ia berhutang banyak waktu yang terbuang pada bundanya semenjak dirinya tinggal di Amerika.
Hanya satu hari tanpa bertemu Viola, dan itu sudah membuat Nero merasa rindu.
Aneh betapa waktu yang mereka habiskan bersama seakan tidak pernah cukup. Sabtu yang menyenangkan itu mereka habiskan dengan membicarakan apa saja.
Ia pikir, Viola adalah jenis wanita yang rewel dan tidak akan mau duduk menghabiskan harinya di atas rumput. Nyatanya, wanita itu sama sekali tidak protes dan malah mengambil banyak sekali foto tempat itu maupun mereka berdua.
Dan salah satu dari foto itu, kini menjadi wallpaper di ponsel Nero. Foto dengan wajah Viola yang menghadap ke samping dan tersenyum cantik sekali sambil memejamkan mata.
Setelah mengambil foto itu, Nero butuh waktu beberapa detik lebih lama dari yang seharusnya untuk 'sadar' di mana dirinya berada.
Melihat foto itu, melihat senyum itu, membuat jantung Nero menggila, dan dirinya dipenuhi keinginan kuat untuk memeluk wanita itu, kemudian mengutarakan perasaannya.
Beruntung sedikit akal sehatnya yang tersisa, mencegahnya melakukan itu. Jika Nero sampai melakukan itu, mungkin Viola sudah menamparnya, dan yang paling buruk, mengakhiri persahabatan mereka.
Tidak. Nero tidak bisa menerima itu.
Apa ini terlalu cepat? Apa perasaan yang ia miliki pada Viola adalah jenis pelarian yang hanya dimaksudkan untuk mengobati sakit hatinya karena apa yang telah Muti lakukan padanya?
Nero menggeleng dengan pemikirannya. Muti tidak pernah melakukan apapun padanya. Nero-lah yang memilih untuk membiarkan dirinya tenggelam dalam sebuah cinta platonik yang tidak akan pernah menjadi nyata. Muti selalu mendorongnya untuk pergi atau mencari wanita lain untuk dicintainya.
Kecuali, dua malam lalu saat Muti ingin mereka mencoba kembali.
Beberapa bagian dari hatinya yang berserakan itu melambung dan ingin mengiyakan ajakan itu. Akan tetapi, beberapa bagian lainnya berkata bahwa ini tidak benar.
Memiliki raga seseorang di sampingmu, tetapi tidak dengan hatinya, bukanlah sesuatu yang ingin Nero jalani. Ia tidak ingin seperti Dad.
Hidupnya terlalu berharga untuk dihabiskan seperti itu. Lebih baik menjalani hidup sendirian asalkan gadis yang dicintainya bahagia bersama dengan pria pujaan hatinya.
Atau, dalam kasusnya dan Muti, gadis yang pernah dicintainya.
Menghabiskan hampir satu hari bersama Viola membuatnya menyadari apa yang selama ini tidak ingin diakuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It Takes Two To Tango
Fiction généraleUntuk yang mau baca PART LENGKAPnya bisa baca di KaryaKarsa ya! Mencintai seorang wanita yang lebih tua bukanlah impian Nero Ganendra Goldman. Terlebih, ia tidak ingin jatuh cinta lagi setelah cinta tak terbalasnya selama bertahun-tahun. Akan tetapi...