Prolog

451 17 0
                                    

Kamu selalu ada di hadapanku, menenangkan pikiranku, menepis risauku.

Saat mataku terpejam, aku dapat melihat jelas bayanganmu.

Kamu, memberikan warna lain dalam hitam putih hidupku. Kehadiranmu mengisi penuh tanki kebahagiaanku.

Tapi entah kenapa, rasaku begitu abu di hatimu, tingkahku begitu samar di matamu hingga kamu malah mengisi tanki kesedihanku.

Sungguh...

Rasa ini tak mampu lagi ku tahan, rindu ini mematikanku perlahan, dan cinta ini menyiksaku begitu dalam. Resah...

Bukankah seharusnya, aku tak pernah mengharapkan kehadiranmu lagi?

- Cloudyra Khalisa-

***

Dirimu hadir dikala getir itu masih terasa begitu nyata. Tatapanmu begitu menenangkan, ucapanmu begitu menyejukkan, kelembutan hatimu sungguh menyamankan.

Aku dapati bahagia bersamamu, senyummu menjadi candu bagiku. Meski hati belum menentu karena lubangnya masih enggan tertutup sempurna.

Entah, apa dirimu mampu menjadi pelangi di kelamnya malam, ketika hati masih menanti dirinya yang telah pergi tanpa alasan.

Mampukah bila kamu memberiku waktu sekejap saja? Untuk berpeluh demi pulihkan luka ini?

- Danendra Noah-

***

Peluh Untuk PulihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang